Suara.com - Analis kebijakan publik dari Political and Public Policy Studies Jerry Massie menilai di periode kedua pemerintahan, Presiden Joko Widodo lebih nyaman di Partai Golkar, ketimbang PDI Perjuangan.
"Sampai kini, Golkar mengendalikan sejumlah proyek besar, misalkan Kartu Prakerja sampai Airlangga (Hartarto) diangkat jadi Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Untuk pagu anggaran untuk penyelenggaraan pelatihan Kartu Prakerja ditetapkan sebesar Rp5,6 triliun. Bagi pendaftar Kartu Prakerja yang dinyatakan lolos seleksi, pemerintah memberikan dana sebesar Rp3.550.000 yang dialokasikan untuk membayar biaya pelatihan (kursus online) dan insentif bagi pesertanya," kata Jerry kepada Suara.com, Jumat (30/10/2020).
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, kata Jerry, termasuk jabatan prestisius. Selain menjadi ketua komite, ketua umum Partai Golkar itu juga menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Seyogianya, Airlangga tak perlu pegang double portion jabatan dobel, dia fokus saja ke Kemenko Ekonomi yang membawahi beberapa menteri. Urus saja ekonomi bagaimana mengatur ekonomi makro, mikro, moneter sampai fiskal. Dan economic of growth (pertumbuhan ekonomi) Indonesia tetap stabil. Belum lagi, pilot project UU Omnibus Law yang digawangi 12 orang salah satunya Airlangga Hartarto yang tinggal selangkah keabsahannya ditandatangani Presiden Jokowi," kata Jerry.
Menurut Jerry, bukan Airlangga saja, banyak urusan di kementerian yang disebut Jerry dikendalikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.
"Paling tidak jika terwujud badan otorita ibu kota baru dipegang Luhut Binsar Pandjaitan. Alasannya sederhana, Luhut dalam setiap kesempatan berbicara ibu kota baru. Padahal kepala Bappenas yang perlu banyak bicara," kata Jerry.
Dari semua itu, menurut analisa Jerry, secara tidak sadar Jokowi lebih dekat dengan Golkar keimbang PDI Perjuangan.
Jerry mengatakan Airlangga bak pepatah: air tenang menghanyutkan. "Manuver dan lobinya sungguh ampuh hingga membuat Jokowi tak berkutik. Ataukah Jokowi merasa kurang kerap simpati disebut Mega petugas partai. Jarang disebut petugas rakyat atau negara. Belum lagi Jokowi tak diposisikan duduk di pengurus PDIP. Bisa jadi beliau wakil ketua, ketua penasehat dan sebagainya."
"Saya lihat ada indikasi Jokowi merapat ke Golkar, seperti berada dalam comfortable zone (zona nyaman). Siapa tahu dirinya dan Airlangga punya deal-deal politik untuk mengamankan keluarga Jokowi seperti Gibran Rakabuming dan anak mantunya Bobby Nasution."
Baca Juga: Airlangga Hartarto: Vaksinasi Covid-19 Tetap Menunggu Sertifikasi Aman BPOM
Berita Terkait
-
Polda Metro Jaya Gelar Perkara Kasus Fitnah Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Prabowo Bicara Budaya 'Kuyu-kuyu' Pemimpin, Minta Masyarakat Hormati Jokowi: Jangan Dihujat!
-
Prabowo Bantah Dibayangi-bayangi Jokowi: Beliau Tak Pernah Titip Apa-apa, Ngapain Takut?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Justru Setuju, Jokowi Santai Usulan Gelar Pahlawan Soeharto Tuai Protes: Pro-Kontra Biasa
-
Jawab Tantangan Krisis Iklim, Indonesia Gandeng The Royal Foundation di Rio 2025
-
Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida Terdeteksi di Menu MBG, DPR Soroti Pengawasan Impor Pangan
-
KPK Ungkap Alasan Sekdis PUPR Riau Tak Berstatus Tersangka Meski Jadi Pengepul Uang Pemerasan
-
Belum Tahan Satori dan Hergun Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Begini Ancaman Boyamin MAKI ke KPK
-
Polisi Bongkar Bisnis Emas Ilegal di Kuansing Riau, Dua Orang Dicokok
-
Muhammadiyah Tolak Keras Gelar Pahlawan, Gus Mus Ungkit 'Dosa' Soeharto ke Kiai Ponpes
-
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Gaet Investasi Rp62 Triliun dari Korea di Cilegon
-
BAM DPR Dorong Reformasi Upah: Tak Cukup Ikut Inflasi, Harus Memenuhi Standar Hidup Layak
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK