Suara.com - Calon presiden Amerika Serikat Joe Biden mengecam dugaan gangguan terhadap salah satu bus kampanyenya, yang dilakukan oleh pendukung Donald Trump.
Menyadur Barrons, Senin (2/11/2020), insiden yang dilaporkan terjadi di sebuah ruas jalan raya Texas itu kini tengah diselidiki oleh FBI.
Sebuah video yang diposting oleh Trump di Twitter, menunjukkan beberapa truk yang mengibarkan bendera Presiden AS, mengepung bus Biden/Harris, memperlambat bus kampanye itu.
Dalam unggahannya itu, Trump menyematkan pesan, "I Love Texas."
Merespon hal itu, Biden mengatakan sebuah bus yang membawa calon anggota kongres negara bagian, Wendy Davis, berhenti di jalan dan membatalkan dua acara, serta konferensi pers, dengan alasan masalah keamanan.
"Kami tidak pernah mengalami kejadian seperti ini, setidaknya kami tidak pernah memiliki presiden yang menganggap itu hal baik," ujar Biden di hadapan pendukungnya di Philadelphia, Minggu (2/11).
Calon presiden dari partai demokrat itu juga menyebut bahwa putra Trump, Donald Trump Jr, membuat video yang mendesak para pendukung untuk "mengikutinya" dan menemikam di mana pasangan Biden - Harris berada, serta menyapa keduanya.
"Teman-teman, itu bukan kami. Kami jauh lebih baik dari ini," kata Biden.
Kantor FBI San Antonio pada Minggu, mengatakan pihaknya tengag menyelidiki insiden bus kampanye Biden di Tewas tapi menolak memberikan komentar lebih lanjut.
Baca Juga: Ford Transit Bakal Muncul Dalam Versi Mobil Listrik
Sementara Trump, selama unjuk rasa di Michigan, terang-terangan mendukung tindakan itu, mengklaim pendukungnya di Texas berusaha untuk "melindungi" bus Biden.
"Para patriot ini tidak melakukan kesalahan apa pun," cuit Trump di Twitter, mengecam upaya penyelidikan FBI.
Insiden bus kampanye Biden disebutkan terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang intimidasi terhadap pemilih, dan kekerasan pasca pemilu.
Media lokal mengatakan gangguan bus Biden terjadi di jalan raya I-35, barat daya Austin, ibu kota negara bagian.
"Dari pada terlibat dalam percakapan produktif, pendukung Trump di Texas malah memutuskan untuk membahayakan staf kami, pengganti, pendukung, dan lainnya," tutur Tariq Thowfeek, juru kampanye Biden di Texas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Siap Gantikan Prabowo Jadi Presiden, Heboh di Medsos!
-
Pramono Anung Bicara Kasus Campak di Jakarta, Ada Peningkatan?
-
Kejagung Umumkan Pengambilalihan Lahan Sawit Ilegal, Luasannya Lebih Besar dari Pulau Bali
-
LPDP Panen Kritik: Persyaratan Berbelit, Data Penerima Tidak Transparan?
-
KPK Dalami Pesan WhatsApp Soal Persekongkolan Tersangka Kasus JTTS
-
Desak Rombak UU Pemilu, Yusril Sebut Kualitas DPR Merosot Akibat Sistem Pemilu yang Transaksional
-
Periksa Kapusdatin BP Haji, KPK Cecar Soal Jemaah Haji Khusus yang Bisa Langsung Berangkat
-
Indonesia Target 100 GW Energi Surya: Apa Artinya bagi Ekonomi dan Keadilan Iklim?
-
KPK Panggil Bos PT Kayan Hydro Energy untuk Kasus Suap IUP Kaltim, Materi Pemeriksaan Rahasia
-
Raja Ampat Terancam! Izin Tambang Nikel Diberikan Lagi, Greenpeace Geram!