Suara.com - Dalam beberapa hari menjelang hari pemilihan presiden AS, kubu Trump berusaha mendapatkan suara komunitas kulit hitam, sementara Joe Biden merayu Korea Selatan.
Lil Wayne, seorang penyanyi rap tersohor, bertemu dengan Donald Trump untuk membicarakan tentang Platinum Plan, rencana pemerintahan Trump bagi komunitas kulit hitam. Ia berkata sang presiden "mendengarkan."
https://twitter.com/LilTunechi/status/1321941986174226432?s=20
Baru saja mengadakan pertemuan dengan @realdonaldtrump di samping apa yang telah ia lakukan sejauh ini dengan reformasi [peradilan] pidana, Platinum Plan akan memberi komunitas [kulit hitam] rasa kepemilikan yang nyata. Ia mendengarkan apa yang kami katakan hari ini dan meyakinkan ia akan dan bisa melakukannya.
Twit tersebut dianggap sebagai bentuk dukungan dan memicu reaksi negatif.
Reporter BBC News Cache McClay menjelaskan bagaimana pemahaman tentang keragaman suara warga kulit hitam penting bagi semua pihak:
Beberapa orang dari kelompok konservatif memandang dukungan dari segelintir rapper kulit hitam sebagai tanda perubahan, tapi Ice Cube, yang juga mendukung Platinum Plan, tidak banyak berkomentar soal politik dan 50 Cent menarik kembali "dukungan"-nya untuk Trump.
Jadi jika partai Republik menginginkan lebih dari 8% suara kulit hitam yang mereka dapatkan pada 2016, mereka harus berbuat lebih dari menyenangkan segelintir selebritas kulit hitam (beberapa orang menganggap mereka tidak mewakili publik).
- Trump atau Biden, siapa capres AS yang lebih menguntungkan Indonesia?
- Apakah perlu Yesus untuk memenangkan Pilpres AS?
- Kalah atau menang, Trump telah mengubah dunia
Beberapa perempuan kulit hitam mengikuti perdebatan ini di media sosial. Banyak yang merasa bahwa mereka secara historis memikul beban berat dalam hal mobilisasi dan memberi suara.
Baca Juga: Antrean Panjang Warga AS ke TPS dalam Pemilu yang Paling Memecah Belah
Setelah dukungan Ice Cube pada Platinum Plan, seorang sarjana menulis "Pria kulit hitam menghancurkan hati saya dengan mendukung Cube-sekaligus-Trump."
Beberapa orang lain berpendapat bahwa suara pria kulit hitam ternama yang berpandangan liberal tidak mendapatkan perhatian yang sama, dan suara pria kulit hitam biasa tidak didengar sama sekali.
Demografi jelas berubah dan kita bisa melihat sedikit lebih banyak dukungan untuk Trump di antara anak muda dari kelompok minoritas, menurut riset terbaru.
Lil Wayne juga membuat kontroversi sebelum pilpres tahun lalu, ketika ia mengatakan bahwa menjadi "anak muda, hitam, [dan] kaya" menunjukkan bahwa nyawa warga kulit hitam memang berharga.
Pelajarannya? Reaksi negatif selalu muncul ketika selebritas menggunakan platform mereka untuk berbicara kepada "basis suara kulit hitam," padahal banyak orang dalam komunitas merasa suara mereka tidak berarti dan suara kulith hitam sendiri tidak seragam. Setiap partai bisa belajar dari ini.
'Kampanye' Joe Biden mencapai Korea Selatan
Joe Biden membuat tulisan opini, atau op-ed, untuk kantor berita Yonhap. Ini sedikit mengejutkan - barangkali yang pertama bagi kandidat presiden AS - tapi tulisan opini Biden mungkin terbukti sebagai langkah kampanye yang cerdik, menurut koresponden BBC News di Seoul, Laura Bicker, yang juga meliput pemilihan presiden 2016.
"Kata-kata itu penting dan kata-kata seorang presiden lebih penting lagi," tulis Biden. Ini bertolak belakang dengan Donald Trump yang telah meminta Seoul membayar lebih untuk ongkos pasukan AS yang berjaga di sana (dan bahkan dilaporkan menyebut orang-orang Korsel "sangat buruk" pada satu pesta makan malam).
Tulisan opini Biden, kata Laura Bicker, menyinggung kebijakan luar negeri. Biden berkata ia akan berusaha "menjaga perdamaian" dan tidak akan membuat ancaman sembrono untuk menarik pasukan.
Nama Kim Jong-un tidak disebut, tetapi Biden berkata ia akan mengusahakan "denuklirisasi semenanjung Korea."
Biden menunjukkan bahwa ia perayu yang cukup andal, menutup tulisannya dengan "Katchi Kapshida," bahasa Korea untuk "kita bekerja bersama" serta slogan untuk pasukan AS dan Korea Selatan. Ada sekitar 1,8 juta warga Korea-Amerika, jadi bukan basis suara terbesar di antara warga Asia-Amerika.
Bidan tidak membuat referensi K-Pop, namun akan sadar akan meningkatnya pengaruh budaya Korea. Meski demikian, sekadar berusaha merangkul audiens Korea merupakan sanjungan yang sudah lama tidak mereka rasakan dari Washington.
Berita Terkait
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
AS Shutdown, Trump Mau Ganti Subsidi ObamaCare dengan BLT Ratusan Miliar Dolar
-
3 Fakta Pertemuan Xi Jinping-Trump: China dan AS 'Mesra', Perang Dagang Berakhir Damai?
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online