Suara.com - Instagram secara tidak sengaja menginformasikan kepada penggunanya jika Hari Pemilihan Presiden Amerika Serikat adalah besok (4/11/2020) waktu setempat.
Menyadur The Independent, pada hari Selasa (3/11/2020), sebagian pengguna Instagram melihat spanduk di bagian atas feed mereka yang bertuliskan, "Besok adalah Hari Pemilihan." Untuk sebagian pengguna, pesan itu masih ada hingga Selasa sore waktu setempat.
Salah satu warganet memposting kebingungan mereka mengenai informasi tersebut, salah satunya adalah Kelsey Sutton.
"Ini ada di bagian atas feed instagram saya yang pagi ini," tulis Kelsey pada Selasa (3/11/2020) sembari menyematkan foto mengenai informasi dari Instagram.
Setelah dibanjiri dengan keluhan tentang pesan tersebut, tim dari Instagram membagikan pernyataan di Twitter yang menjelaskan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh masalah cache.
"Meskipun kami mematikan pemberitahuan 'Tomorrow is Election Day' tadi malam, itu di-cache untuk sekelompok kecil orang jika aplikasi mereka belum dimulai ulang," bunyi pernyataan Instagram.
"Ini akan diperbaiki sendiri saat orang memulai kembali. Hari ini, orang akan mendapatkan 'Ini Hari Terakhir untuk Memilih' di bagian atas feed." sambungnya.
Menurut Protokol, juru bicara Instagram menolak mengatakan berapa banyak pengguna yang terpengaruh oleh masalah caching tersebut.
Juru bicara menambahkan bahwa semua pengguna akan menerima informasi yang akurat melalui pusat notifikasi mereka segera.
Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat, Sementara Joe Biden Unggul Tipis dari Donald Trump
Insiden salah memberikan informasi tersebut terjadi ketika perusahaan induknya, Facebook, sedang berusaha untuk menindak kesalahan informasi pemilih presiden Amerika Serikat.
Bulan lalu, Facebook mengumumkan akan melarang sementara semua iklan politik di AS setelah pemungutan suara ditutup pada hari Selasa.
Langkah tersebut menurut Facebook bertujuan untuk membatasi kebingungan dan informasi yang salah di platform pada hari-hari setelah pemilihan presiden.
Selain itu, awal bulan ini, perusahaan tersebut mengatakan telah menghapus 120.000 postingan di Facebook dan Instagram yang melanggar kebijakan campur tangan terkait pemilihan presiden AS.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka