Suara.com - Donald Trump menuai kecaman setelah mengklaim memang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020, meski perhitungan perolehan suara elektoral belum selesai, Rabu (4/11/2020).
Banyak pihak, termasuk kubu penantangnya, Joe Biden, menilai Trump telah menebar kabar bohong alias hoaks untuk memperkeruh suasana.
"Pernyataan presiden malam ini tentang mencoba menghentikan penghitungan surat suara yang seharusnya diberikan, adalah keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar," kata manajer kampanye Biden, Jen O’Malley Dillon disadur dari The Guardian.
Donald Trump menyampaikan pidato kemenangannya pada pukul 02.21 pagi waktu setempat di Gedung Putih, yang dihadiri oleh para pendukung dan keluarganya.
Beberapa orang menyamakan langkah tersebut, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika, dengan kudeta presiden.
"Sekali lagi, presiden berbohong kepada rakyat Amerika dan bertindak seperti calon lalim," cuit Adam Schiff, ketua komite intelijen DPR dari Partai Demokrat. "Kami akan menghitung setiap suara. Dan abaikan kebisingannya."
Trump berbicara di ruang timur dengan banyak bendera AS di belakangnya dan diapit oleh dua layar TV, yang menayangkan Fox News. Sekitar 150 tamu berdiri dengan sedikit yang memakai masker dan menjaga jarak.
"Jutaan dan jutaan orang memilih kami malam ini, dan sekelompok orang yang sangat sedih sedang mencoba untuk mencabut hak kelompok orang tersebut dan kami tidak akan mendukungnya," kata Trump dengan teriakan dan sorakan. "Kami tidak akan mendukungnya." tegasnya.
Trump menyebutkan kemenangan di negara bagian dengan benar, namun ia juga membuat klaim palsu atas kemenangan di sejumlah negara bagian.
Baca Juga: Mengapa Sebagian Perempuan Kristen Amerika Tak Mendukung Donald Trump?
"Dan apakah saya memprediksi ini, apakah saya mengatakan ini? Saya telah mengatakan ini sejak saya mendengar mereka akan mengirimkan puluhan juta surat suara karena mereka akan menang atau, jika mereka tidak menang, mereka akan membawa kita ke pengadilan," jelas Trump.
"Ini adalah penipuan pada publik Amerika. Ini memalukan bagi negara kita. Kami bersiap-siap untuk memenangkan pemilihan ini. Terus terang, kami memenangkan pemilihan ini. Jadi tujuan kita sekarang adalah untuk memastikan integritas - untuk kebaikan bangsa ini, ini adalah momen yang sangat besar - ini adalah penipuan besar bagi bangsa kita," sambungnya.
"Kami ingin hukum digunakan dengan cara yang tepat, jadi kami akan ke Mahkamah Agung AS. Kami ingin semua pemungutan suara dihentikan. Kami tidak ingin mereka menemukan surat suara pada pukul empat pagi dan menambahkannya ke daftar. BAIK? Ini momen yang sangat menyedihkan."
"Kami akan memenangkan ini dan sejauh yang saya khawatirkan kami sudah memenangkannya." tegas Trump.
Trump tampaknya menggantungkan harapan bahwa mayoritas di mahkamah agung, termasuk Amy Coney Barrett, akan mendukungnya. Peran Jaksa Agung William Barr yang selama ini setia kepada Trump juga bisa jadi kritis.
Skenario itu juga dapat melibatkan dukungan dari senator Republik, media konservatif, dan jutaan orang yang memilih terpilihnya kembali Trump.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru