Suara.com - Apakah kalian mengenal Soekanto Tjokrodiatmodjo? Mungkin nama ini baru Anda dengar, padahal Soekanto Tjokrodiatmodjo merupakan sosok Kapolri pertama yang akan mendapat gelar Pahlawan Nasional. Simak fakta-fakta kapolri pertama Soekanto Tjokrodiatmodjo berikut ini.
Mahfud MD, melalui akun twitternya, mengatakan tanggal 10 dan 11 November 2020, Presiden Joko Widodo akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional (PN) dan Bintang Mahaputera (BM).
Tokoh yang mendapatkan gelar PN tersebut antara lain SM Amin dan Soekanto. Sementara yang mendapatkan Anugerah Bintang Mahaputera ialah Gatot Nurmantyo dan Arief Hidayat.
Mari fokus memperhatikan fakta-fakta Kapolri pertama Soekanto Tjokrodiatmodjo yang akan mendapatkan anugerah sebagai Pahlawan Nasional.
1. Instruktur Sekolah Kepolisian
Pada 27 September 1945, Ito Keishi (Komisaris Polisi Tingkat I) Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo berangkat dari Sukabumi, Jawa Barat, menuju Jakarta. Dia pernah bekerja sebagai instruktur di Sekolah Kepolisian Jawa Keisatsu Gakko, Sukabumi.
Sebelum dikirim ke Sukabumi, sebenarnya dia punya jabatan lumayan strategis di Kepolisian Wilayah Jakarta. Akan tetapi, dia dikirim menjadi instruktur di Sekolah Kepolisian lantaran atasannya sebelumnya keturunan Belanda.
Sehingga dia dicurigai punya hubungan lekat dengan Belanda yang bisa merugikan kedaulatan Indonesia.
Baca Juga: Ditilang Polisi saat Operasi Zebra 2020, Bisa Bayar Denda Secara Online
Ayah Soekanto adalah Raden Martomihardjo, merupakan keturunan bangsawan asal Purworejo, Jawa Tengah. Ayah Soekanto pernah menjadi wedana di daerah Tangerang, kini masuk Provinsi Banten.
Ibunya, Kasmirah, berasal dari Ciawi, Bogor.
3. Delantik sebagai Kepala Kepolisian Pertama oleh Soekarno
Berdasarkan dokumen Arsip Nasional Republik Indonesia, Soekanto dilantik menjadi memimpin Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri). Hal itu terjadi usai sidang kabinet pertama paska Proklamasi Kemerdekaan.
Selesai sidang kabinet, Bung Karno langsung melantik Soekanto sebagai kepala kepolisian pertama. Mobile Brigade (kini Korps Brigade Mobil), Polisi Air dan Udara, Polisi Wanita, Polisi Khusus Kereta Api, Pengawasan Aliran Masyarakat (cikal-bakal Badan Intelijen dan Keamanan) merupakan warisan Soekanto bagi Polri.
4. Terlibat freemason Indonesia
Soekanto tercatat sebagai guru agung kemasonan Indonesia yang terakhir. Mengutip edisi September 1953 Maconniek Tijdschrift poor Indonesie, majalah internal Tarekat Kemasonan di Indonesia, Soekanto berstatus sebagai Kepala Djawatan Kepolisian Negara Indonesia mendaftarkan diri sebagai calon anggota Loji Purwa-Daksina.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta