Suara.com - Penghitungan suara masih berlangsung di AS, meski sudah ada klaim kemenangan di pihak Trump. Dalam demokrasi itu bisa diterima. Namun ada kenyataan lain yang jauh lebih mengganggu. Simak opini Carla Bleiker dari DW.
Suasana malam pemilihan ternyata persis seperti yang diprediksi oleh banyak pakar dan analis - setidaknya dalam satu hal: Tidak ada pemenang yang jelas pada Rabu (04/11) pagi waktu AS.
Negara bagian utama yang menjadi rebutan termasuk Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania masih dalam proses menghitung suara dan mungkin akan butuh waktu untuk melaporkan hasil keseluruhan.
Tidak mengherankan, kedua kandidat melakukan upaya terbaik dalam mengabaikan situasi yang ada dan memproyeksikan optimisme kepada pendukung mereka.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden pada Rabu pagi waktu setempat berada di negara bagian asalnya, Delaware.
"Kita tahu ini akan berlangsung lama," kata Biden, menambahkan bahwa dia merasa senang dengan posisi mereka dalam persaingan mencapai 270 suara electoral college guna mengamankan kursi kepresidenan.
"Semua ini belum selesai sampai setiap suara dihitung, sampai setiap surat suara dihitung," tegasnya.
Dengan tiga cara pengambilan suara yang berbeda, yakni pemungutan suara secara langsung pada hari H pemilu, pemungutan suara awal secara langsung, dan surat suara melalui pos, proses penghitungan dapat berlangsung hingga berhari-hari berikutnya.
Semua ini adalah bagian yang benar-benar sah dalam sebuah proses demokrasi. Melihat Presiden Donald Trump menggambarkan situasi ini sebagai upaya Demokrat untuk mencoba "mencuri" pemilu, seperti yang dia lakukan di Twitter Rabu pagi tanpa memberikan bukti, seharusnya tidak mengejutkan, tetapi tetap saja mengesalkan.
Baca Juga: Pemilu AS: "Skenario Kiamat" yang Ditakutkan Orang Amerika Mulai Terwujud
Dalam pidatonya pada Rabu dini hari, Trump mengklaim telah dengan jelas memenangkan beberapa negara bagian yang, pada saat itu, masih belum menghitung cukup banyak suara untuk menyatakan siapa yang menang.
Dia secara khusus menunjukkan keunggulannya di Pennsylvania, tanpa berbicara tentang detail yang sangat penting terkait jenis surat suara yang belum dihitung di sana.
Banyak dari surat suara yang belum dihitung adalah surat suara yang masuk lewat pos, yang menurut para pakar pemilih Demokrat memberikan suara lebih banyak lewat cara ini daripada pemilih Republik. Jadi tentu saja Trump tidak ingin surat suara ini dihitung. Tetapi
ini bukan berarti bahwa bahwa Demokrat dapat menyerah begitu saja - Trump bisa jadi memimpin di banyak negara bagian yang masih melakukan proses penghitungan, tetapi sejumlah besar suara yang masih harus dihitung kemungkinan besar akan memilih Biden.
Dengan kata lain, meski saat ini mungkin terasa seperti déjà-vu tahun 2016 yang menyedihkan, semuanya belum berakhir.
Tapi Trump menyatakan kemenangan, menyebut proses penghitungan sebagai "penipuan besar," dan mengumumkan bahwa dia akan membawa masalah ini ke Mahkamah Agung, menunjukkan pengabaian yang keterlaluan atas cara tabulasi pemungutan suara dalam demokrasi pada tahun pandemi 2020 ini.
Berita Terkait
-
FBI Ungkap Rencana Pembunuhan Trump oleh Remaja 17 Tahun Asal Wisconsin
-
Trump Gugat Media Atas Survei yang Unggulkan Kamala Harris di Iowa
-
Kisah Derek Pfaff, Pria AS yang Berhasil Lakukan Transplantasi Wajah Setelah Mencoba Bunuh Diri
-
Usai Kemenangan Telak di Pilpres AS, Apa yang Diharapkan Pendukung Donald Trump?
-
Alasan Warga Latin Pilih Donald Trump Ternyata Cukup Sederhana
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global