Suara.com - Tim kampanye calon presiden Amerika Serikat Joe Biden memperingatkan akan mengeluarkan Presiden Donald Trump dari Gedung Putih jika ia menolak untuk mengakui kekalahan.
Menyadur Al Jazeera, Sabtu (7/11/2020), calon dari partai Demokrat, Biden, dilaporkan makin dekat dengan kursi kepresidenan setelah unggul di negara bagian utama Pennylvania dann Georgia.
"Seperti yang kami katakan pada 19 Juli, rakyat Amerika akan memutuskan pemilihan ini, dan pemerintah Amerika Serikat sangat mampu untuk mengawal penyusup keluar dari Gedung Putih," ujar juru bicara kampanye Biden, Andrew Bates, Jumat (6/11).
Trump telah memperjelas bahwa ia tidak siap untuk menyerah dengan meluncurkan klaim adanya kecurangan dalam pemilihan dan menuntut penghentian perhitungan surat suara.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Juli, Trump menolak untuk berkomitmen menerima hasil pemilu dan transfer kekuasaan secara damai jika ia kalah.
Seorang pejabat kampanye dari partai Demokrat mengatakan Biden akan menyampaikan pidato kepada negara pada Jumat (6/11) malam waktu setempat.
Biden terakhir berbicara pada Kamis (5/11) sore di Wilmington, Delaware, mengatakan dia tidak ragu akan dinyatakan sebagai pemenang pilpres kali ini.
Biden unggul atas Trump dalam perolehan suara sementara di Pennsylvania per Jumat pagi waktu setempat (atau Jumat malam WIB) dengan jumlah suara yang telah dihitung mencapai 95 persen, menurut laporan Reuters.
Biden memimpin dengan selisih 6.737 suara dari Trump, menurut data Edison Research, lembaga penelitian dan penyedia data pemilu AS. Sementara itu proses penghitungan suara masih terus berlangsung di negara bagian tersebut.
Baca Juga: Pendukung Donald Trump yang Bersenjata, Serbu Tempat Perhitungan Suara
Secara persentase, keduanya mendapat perolehan suara yang berbeda tipis, Biden dengan 49,4 persen dan Trump 49,3 persen.
Sebelumnya pada Jumat dini hari waktu setempat, Reuters juga melaporkan bahwa Biden memimpin sementara di Negara Bagian Georgia dengan selisih tipis sebanyak 917 suara dari Trump.
Menurut data Edison Research, sejauh ini Biden memperoleh 253 Electoral College--sedikit lagi untuk mencapai batas minimal 270 Electoral College yang diperlukan sebagai syarat kemenangan, sementara Trump mendapat 214 Electoral College.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Kompolnas di Kasus Affan Dikritisi, Alih Lakukan Pengawasan, Malah jadi Jubir dan Pengacara Polisi!
-
IPA Pesanggarahan Resmi Beroperasi, Sambungkan Layanan Air Bersih ke 45 Ribu Pelanggan Baru
-
17+8 Tuntutan Rakyat Jadi Sorotan ISI : Kekecewaaan Masyarakat Memuncak!
-
BNPB Ungkap Dampak Banjir Bali: 9 Meninggal, 2 Hilang, Ratusan Mengungsi
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih