Suara.com - Jika Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo bertemu Denny Caknan, apa yang mereka bicarakan?
Ketika keduanya ketemu di warung Pecel Ngisor Talok, Jalan Sultan Agung 96, Kabupaten Ngawi, Jateng, Denny menceritakan kisahnya.
Sambil sarapan, awalnya Ganjar menanyakan perjuangannya Denny sampai akhirnya bisa jadi idola muda-mudi Tanah Air lewat lagu-lagunya. Ganjar menanyakan, dukun mana yang Denny manfaatkan.
"Rahasianya apa mas? Kok sekarang sampai ada yang bilang, Mas Denny Caknan jadi penerus almarhum Mas Didi Kempot," kata Ganjar, Jateng, Sabtu (7/11/2020).
Lelaki bernama asli Deni Setiawan ini akhirnya berkisah.
"Dukunnya ya, bapak dan ibu saya sendiri. Dengan minta doa restu mereka. Makanya nama bapak, saya jadikan embel-embel nama saya, Cak Nan," katanya.
Cak Nan itu, kata Denny, adalah panggilan untuk ayahandanya yang berasal dari Surabaya. Nama aslinya Kasnan.
Denny mengatakan, jalan hidupnya sebelum melahirkan lagu Kartonyono sangat berat. Jadi anak dari penjual cilok keliling, keluarganya sering diremehkan. Bahkan kuliahnya pun tersendat-sendat karena keterbatasan biaya.
"Untuk membiayai itu, saya kerja jadi penyapu jalanan sebagai pegawai outsourcing Dinas LHK (Lingkungan Hidup dan Kehutanan)," katanya.
Baca Juga: Tak Naikan UMP seperti Ganjar Pranowo, Ini Alasan Ridwan Kamil
Namun beratnya jalan hidup yang dia jalani, tidak membuat surut semangatnya. Sebagai penyanyi, Denny mengatakan, banyak menyontoh dari sosok almarhum Didi Kempot yang makamnya juga ada di Ngawi. Perjuangan tidak kenal lelah almarhum Didi Kempot itulah yang terus melahirkan energi bagi dia berkarya.
"Dulu sebelum saya melahirkan Kartonyono Medot Janji, saya sering sowan beliau (Didi Kempot), sharing pengalaman, dan pengetahuan dunia musik tradisi. Pesan beliau hanya satu, berkarya berkarya dan berkarya. Nanti apa jadinya apa itu urusan nomor sekian," katanya.
Lagu Kartonyono Medot Janji, menurut Denny, tidak diperkirakan akan booming do Tanah Air dan menjadi idola muda-mudi. Pasalnya lagu itu hanya mengisahkan kisah cinta sederhana dengan latar belakang yang jauh dari kota, yaitu perempatan Kartonyono.
"Mulanya banyak teman-teman curhat putus cinta. Waktu itu saya melihat perempatan Kartonyono lagi dibongkar. Ya, akhirnya jadi lagu itu," katanya.
Berita Terkait
-
Status Merapi Jadi Siaga, Ganjar Pranowo Tenangkan Warga Desa Balerante
-
Jelang Debat Pilkada, Ganjar Kasih Wejangan ke Gibran di Warung Soto Gading
-
Jelang Debat Perdana, Ganjar Beri Bimbingan Kepada Gibran Sambil Makan Soto
-
Digugat Pengusaha Soal Upah, Buruh Jateng : Kami Siap Dukung Ganjar
-
Merapi Siaga, Ganjar: Tidak Usah Panik, Tapi Tetap Waspada
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis