Suara.com - Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia di awal 2020, masyarakat praktis membatasi kegiatan di luar rumah. Apalagi kemudian pemerintah DKI Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Seiring berjalannya waktu, pakar-pakar kesehatan menyatakan, salah satu cara untuk menghindari penularan Covid-19 adalah dengan meningkatkan imunitas tubuh. Adapun cara untuk mendapat imunitas, antara lain melakukan olahraga ringan di masa pandemi atau melakukan kegiatan yang menyenangkan.
Nah, terkait olahraga dan kegiatan yang menyenangkan, sebagian besar masyarakat mulai melirik kegiatan bersepeda. Ketua Bike to Work Indonesia, Poetoet Soedarjanto mengatakan, sejak pandemi, pilihan olahraga yang ada hanya tiga, yaitu jalan kaki, lari, dan sepeda.
“Masyarakat kebanyakan memilih sepedaan, karena kita bisa menempuh jarak yang lebih jauh ketimbang lari atau jalan kaki. Inilah kemudian mengapa pilihan bersepeda sangat tinggi saat pandemi, sampai hari ini,” katanya, dalam Seminar Online Bareng Komunitas Sepeda, Yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, melalui zoom meeting, Jakarta, Sabtu (7/11/2020).
Poetoet menyatakan setuju, bila bersepeda bukan sekadar mampu meningkatkan sistem imunitas dan meningkatkan kesehatan tubuh, tapi juga mampu meningkatkan kebugaran tubuh.
“Tapi sekali lagi, tetap ingat protokol kesehatan, sesuai yang direkomendasikan pemerintah,” katanya.
Kapan Situasi Rawan Penularan saat Gowes?
Soal bersepeda dengan protokol kesehatan pun ditekankan lagi oleh Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, dr. Riskiyana S. Putra M.Kes. Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi para pesepeda yang sudah mematuhi Gerakan 3 M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun.
“Saya juga mengapresiasi, sekitar 91,8 persen masyarakat sudah mau menggunakan masker saat beraktivitas, 86,2 persen membawa hand sanitizer, dan 90 persen warga sudah rajin mencuci tangan,” katanya, di acara yang sama.
Namun tetap saja ada sebagian masyarakat yang belum mematuhi 3 M.
Baca Juga: 3 Tips Aman Naik Sepeda Motor di Musim Hujan
“Sekitar 55 persen masyarakat menganggap, ketidakpatuhan ini disebabkan karena tidak adanya sanksi yang diterapkan pemerintah kepada mereka yang melanggar,” tambah Riski.
Di era pandemi, Riski menyebut, bersepeda boleh saja dilakukan, asal 3 M dipatuhi. Namun awas, ada situasi-situasi rawan yang patut diwaspadai pegowes, agar tidak tertular Covid-19.
“Situasi paling rawan penularan Covid-19 terjadi saat pesepeda istirahat, saat mereka mau makan, membuka masker, dan akhirnya obrolan terjadi,” ujarnya.
Riski menyebut, pada saat sepedaan, ketika jarak pesepeda satu dengan lainnya jauh, maka hal ini tidak menimbulkan risiko penularan. Lain halnya saat mereka bertemu untuk istirahat.
“Momen inilah yang patut diwaspadai. Seharusnya, sama dengan saat bersepeda, saat istirahat pun, pesepeda sebaiknya memberlakukan aturan yang sama, jaga jarak, cuci tangan saat akan menyentuh makanan atau minuman, dan hindari untuk ngobrol,” ujarnya.
Kalau aturan-aturan ini sudah dipahami, Riski menambah 2 pesan lain yang harus ditaati pesepeda.
Berita Terkait
-
Pandemi Covid-19 Belum Usai, Pertimbangkan 4 Hal Ini saat Keluar Rumah
-
Bukan Hanya di Gedung, Anies Izinkan Resepsi Pernikahan di Perkampungan
-
Tak Boleh Ditawar, Vaksin Covid-19 Wajib Uji Klinik untuk Tes Keamanan
-
Rekor! Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 10 Juta
-
Viral Pesta Nikah Digerebek Satgas Covid-19, Pengantin Wanita Pingsan
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran