Suara.com - Dhytia Surya, sosok WNI yang hampir tiga tahun lalu mengajukan protection visa subclass 866 itu kini menetap di Melbourne, Australia.
Diketahui, Dyhtia Surya sebelumnya mengajukan visa subclass 866 yang diperuntukkan bagi "orang yang sudah sampai Australia dan mau mencari suaka".
Ada sejumlah alasan Dyhtia Surya mengajukan permohonan visa perlindungan tersebut di Australia.
Alasan terbesarnya tak lain karena orientasi seksual Dhytia Surya tidak diterima di negara asal, Indonesia. Untuk diketahui, Dyhtia Surya adalah seorang lesbian.
"Saya tidak mau bohong... Susah hidup sebagai LGBT dan Indonesia, tidak akan pernah bisa, secara tradisi tidak bisa menerimanya," ungkap Dhytia dikutip dari ABC Indonesia -- jaringan Suara.com.
"Di negara saya, [LGBT] tidak legal," imbuhnya.
Dyhtia Surya mengaku pertama kali mendengar visa perlindungan tersebut dari salah seorang kawan yang pernah bekerja di Australia.
Usai sekitar satu bulan mengajukannya, Dyhtia lantas mendapatkan 'bridging visa' yang menjadi izin tinggalnya hingga sekarang.
Satu tahun berselang, Dhythia memenuhi panggilan pengadilan untuk menindaklanjuti pengajuan visanya, termasuk membuktikan klaim yang diajukannya.
Baca Juga: Profil Dylan Sada, Model Indonesia Berkarier di Amerika Meninggal Dunia
"Saya dapat panggilan [dari pengadilan] karena ada banyak yang pakai alasan pura-pura," ucap dia.
"Dicek sama dokter apakah saya benar LGBT. Dan saya cuma bilang 'lihat saja dari penampilan saya, laki begini'," imbuh Dyhtia.
Waktu berjalan, Dythia mengatakan semakin melihat banyak WNI mengajukan visa yang sama, tetapi dengan alasan yang berbeda.
Menurutnya, tidak sedikit diantara mereka yang diberi pilihan untuk mendaftar 'Protection Visa' oleh agen imigrasi, tetapi tidak tahu apa-apa.
"banyak yang dibohongi kata-kata [alasannya]nya," tukasnya,
Penolakan visa 'Protection Visa' Meningkat Tahun Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah