Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 bukan hanya mengakibatkan permasalahan kesehatan di seluruh dunia, namun juga mengakibatkan permasalahan ekonomi yang sangat rumit.
Permasalahan ekonomi yang rumit kata Jokowi seperti meningkatnya pengangguran dan pertumbuhan ekonomi di kuartal ke 2 tahun 2020 menjadi minus 5, 32 persen.
"Pengangguran meningkat jadi 6,9 juta, dan pertumbuhan ekonomi di kuartal ke 2 tahun 2020 menjadi minus 5, 32 persen," uja Jokowi dalam amanatnya secara virtual pada Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Partai Nasdem ke-9, Rabu (11/11/2020).
Jokowi menuturkan pertumbuhan ekonomi yang minus di kuartal kedua menjadi pukulan yang berat terhadap perekonomian nasional. Karenanya dibutuhkan cara kerja yang luar biasa. Namun ia bersyukur pada pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga, perekonomian Indonesia sudah membaik.
"Tetapi Alhamdulillah memasuki kuartal ketiga 2020, perekonomian kita sudah mulai ke arah pulih dan bangkit, pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal ke tiga tumbuh minus 3,49 persen year on year artinya sudah mengalmi peningkatan, pertumbuhan ekonomi 1,83 persen di kuartal ketiga dibandingkan kuartal yang kedua," tutur Jokowi.
Karena itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta semua pihak untuk tidak puas dengan gejala positif terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Kita tidak boleh puas dengan gejala positif ini, kita harus bekerja keras untuk membuka lapangan kerja, bekerja keras meningkatkan UMKM secara besar besaran yang mampu bersaing di pasar global," ucap Jokowi.
Kepala Negara menuturkan pada 30 September 2020 lalu, Indonesia mendapat fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) dari Amerika Serikat. Hal tersebut kata Jokowi menunjukkan kepercayaan di mata masyarakat Internasional.
"Kita memperoleh fasilitas keringanan dan biaya masuk barang Indonesia ke Amerika. sehingga produk dalam negeri kita produk UMKM kita, lebih bisa bersaing dengan produk-produk negara lain. Bahkan maknanya lebih dari itu, bahwa kita semakin memperoleh kepercayaan besar dari masyarakat internasional," tutur Jokowi.
Baca Juga: "Dia Yang Namanya Tak Boleh Disebut" di Facebook Adalah Rizieq Shihab
Jokowi mengingatkan kepercayaan masyarakat internasional terhadap Indonesia dan kemunduran negara akibat covid, harus dimanfaatkan sebagai momentum untuk mengejar ketertinggalan.
"UMKM harus kita berdayakan semaksimal mungkin, peluang kerja harus kita ciptakan sebanyak mungkin. Itulah semangat dari penerbitan UU cipta kerja yang sekaligus dimaksudkan untuk mempercepat industrialisasi di dalam negeri, serta memperkuat sektor strategis terutama pangan, kesehatan dan energi," kata dia.
Menurut Jokowi, setiap perubahan, setiap restorasi apalagi restorasi besar besaran, seringkali menimbulkan kekhawatiran dan salah pengertian. Apalagi lagi kata Jokowi, jika tidak terkomunikasikan secara baik dalam waktu yang memadai.
"Tetapi kita harus juga maklum bahwa persaingan membutuhkan kecepatan momentum yang sempit dalam persaingan global harus direspons dengan cepat," ucap dia.
Lebih lanjut, Jokowi mengajak seluruh keluarga Partai Nasdem untuk mengawal restorasi yang sedang pemerintah lakukan agar UMKM tumbuh besar dan peluang kerja bertambah berlipat ganda. Selain itu, ia juga meminta para kader Nasdem memanfaatkan peluang yang ada dalam perekonomian global yang sedang bergejolak sekarang ini.
"Selamat ulang tahun yang ke 9 kepada keluarga besar partai Nasdem, dan sekaligus selamat menjadi partai besar yang disegani. Seluruh rakyat RI pasti ingat dengan semangat dasar dari partai Nasdem yaitu restorasi Indonesia. semangat pemulihan dari semua masalah, semangat perbaikan untuk mencapai Indonesia maju yang kita cita-cita kan," katanya.
Berita Terkait
-
Politikus Nasdem Rajiv Mangkir dari Pemeriksaan Kasus CSR, KPK Pastikan Bakal Panggil Ulang
-
Menghilang Usai Penjarahan, Ahmad Sahroni Siapkan Kejutan Pada 10 November?
-
Ahmad Sahroni Akhirnya Muncul Lagi dan Kini Bertemu Bro Ron, Ada Isyarat Kejutan: Bakal Gabung PSI?
-
NasDem Sentil Projo Soal Isu Jokowi-Prabowo Renggang: Itu Nggak Relevan
-
'Geruduk' Istana di Hari Tani, Petani Sodorkan 6 Tuntutan Keras untuk Prabowo: Cabut UU Cipta Kerja!
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045