Suara.com - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo tak menghadiri penganugerahan Bintang Mahaputera dengan alasan Covid-19.
Namun, Gatot tetap menggelar deklarasi KAMI di sejumlah wilayah dengan banyak pelanggaran protokol Covid-19.
Dalam acara Sapa Indonesia Malam yang disiarkan Kompas TV pada Rabu (11/11/2020) malam, presentar Aiman Witjaksono menanyakan kepada bintang tamunya yakni Deklarator KAMI Refly Harun mengenai alasan ketidakhadiran Gatot dalam acara penganugerahan Bintang Mahaputera.
Refly menegaskan, salah satu alasan utama ia tidak hadir lantaran situasi sedang Covid-19 dan Gatot ingin menghormati para prajurit yang sedang berjuang melawan Covid-19.
"Pertama karena suasana Covid-19. Ia merasa tidak elok kalau dia ke Istana, sementara para prajurit berjuang di medan lain," kata Refly seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/11/2020).
Aiman menanyakan terkait beberapa Deklarasi KAMI yang digelar di sejumlah wilayah. Padahal, kata Aiman, dalam acara tersebut justru ada banyak pelanggaran protokol Covid-19, salah satunya ada kerumunan.
"Bagaimana dengan Deklarasi di Surabaya dan kota lain itu langgar protokol kesehatan semua, ada kerumunan?" tanya Aiman.
Refly justru menuding Aiman tidak memahami konteks pembicaraannya. Ia berdalih maksud alasan Gatot bukan itu.
"Aiman enggak baca poinnya, poinnya bukan itu. Poinnya adalah dia mendapatkan sebuah penghargaan sementara orang lain sedang berjuang terkait dengan Covid-19," jawab Refly.
Baca Juga: Punya Utang dengan Jokowi, Alasan Gatot Tak Hadiri Penganugerahan Bintang
Tak berhenti disitu, Aiman masih mencecar Refly terkait deklarasi KAMI. Aiman mempertanyakan mengapa Gatot merasa tidak enak melanggar protokol kesehatan jika datang ke Istana, bukan ketika menggelar deklarasi.
"Kok enggak enaknya ketika ke Istana? Waktu deklarasi harusnya enggak enak juga, bahkan protokol kesehatan dilanggar, ada kerumunan. Jangan-jangan ada klaster baru. Kan begitu bayangannya," ujar Aiman.
Refly memberikan alasan lain. Ia berdalih suasana psikologis deklarasi dengan mendapatkan penghargaan berbeda.
"Itu, itu suasana psikologis itu begini, bukan jumlahnya tapi suasana psikologis, yang satu ibaratnya sedang berjuang, yang satu dapat penghargaan dari Istana kira-kira begitu," jawab Refly.
Mendengar jawaban Refly, Aiman langsung tersenyum dan tertawa seraya mengakhiri sesi wawancara. Melihat reaksi Aiman, Refly juga ikut tertawa.
Punya Utang dengan Jokowi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Warga Muara Angke Habiskan Rp1 Juta Sebulan untuk Air, PAM Jaya Janji Alirkan Air Pipa Tahun Depan
-
Drama Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Roy Suryo Cs Gandeng 4 Ahli, Siapa Saja Mereka?
-
MK Larang Polisi Aktif di Jabatan Sipil, Bagaimana Ketua KPK? Ini Penjelasan KPK!
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?