Suara.com - Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Gatot Nurmantyo tak menghadiri penganugerahan Bintang Mahaputera yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo.
Belakangan diketahui alasan Gatot tak menghadiri acara tersebut, salah satunya karena merasa tak enak hati lantaran masih memiliki utang dengan Jokowi.
Hal itu disampaikan oleh deklarator KAMI, Refly Harun saat menjadi pembicara di acara Sapa Indonesia Malam yang disiarkan Kompas TV, Rabu (11/11/2020).
Refly menyebut ada tiga alasan Gatot memutuskan tak menghadiri penganugerahan bintang jasa tersebut.
Salah satu alasannya karena Gatot merasa tak enak hati masih memiliki utang dengan Jokowi yang belum ia tunaikan.
"Ada tugas negara yang diperintahkan Presiden Jokowi yang belum dia selesaikan, dia merasa dia tidak enak untuk datang," kata Refly seperti dikutip Suara.com, Kamis (12/11/2020).
Tugas negara tersebut diberikan oleh Jokowi kepada Gatot saat Gatot masih menjadi Panglima TNI.
Meski demikian, Refly menolak memberitahu apa tugas negara yang dimaksud tersebut. Gatot meminta Refly merahasiakan tugas negara tersebut.
"Namun dia wanti-wanti untuk dirahasiakan," imbuhnya.
Baca Juga: Refly Harun: Gatot Nurmantyo Tidak Mau Masuk Perangkap Istana
Selain alasan utang tugas negara, Refly juga membeberkan dua alasan lain Gatot menolak datang menghadiri penganugerahan.
Alasan pertama adalah karena khawatir Covid-19. Ia merasa khawatir mengkhianati para prajurit yang sedang melawan Covid-19.
"Ia merasa tidak elok kalau dia ke Istana, sementara para prajurit sedang berjuang di medan lain," ujarnya.
Alasan lainnya, Refly menyebut Gatot merasa pemberian Bintang Mahaputera tersebut dilakukan di waktu yang tidak lazim.
Meskipun Jokowi sebagai kepala daerah memiliki kewenangan untuk memberikan pengargaan kapanpun, namun Gatot melihat ada ketidaklaziman.
"Dia merasa pemberian itu tidak lazim diberikan bulan November, karena biasanya menjelang 17 Agustus," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
MK Larang Polisi Aktif Rangkap Jabatan Sipil, Menkum: Yang Sudah Terlanjur Tak Perlu Mundur
-
Bebas Berkat Amnesti Prabowo, KPK Ungkap Momen Hasto Kristiyanto Cocokkan Nomor Tahanan
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Menteri P2MI: Ada 352 Ribu Lowongan Kerja di Luar Negeri, Baru 20 Persen WNI yang Lamar
-
Pramono Sebut Harimau Kurus Viral di Ragunan Miliknya: Mungkin Kangen Sama Saya
-
Menpan RB Siap Patuhi Putusan MK: Polisi Aktif Wajib Mundur dari Jabatan Sipil, Tak Ada Celah Lagi
-
KPK Tegaskan Status Setyo Budiyanto: Sudah Purnawirawan, Aman dari Putusan MK
-
Menteri Hukum Pastikan KUHAP Baru Langsung Jalan Usai Disahkan Presiden, Bareng KUHP Pada 2026
-
Stop Buang Uang! Rahasia BRIN Perpanjang Umur Infrastruktur Pakai Ekstrak Kulit Buah dan Daun Teh
-
Benarkah KUHAP Baru Bisa Mengancam? Ini Isi Lengkap Pasal-pasal Soal Penyadapan Hingga Penahanan