Suara.com - Lembaga survei IPSOS mengungkapkan bahwa pemerintah lebih sibuk melakukan kampanye 3M memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan, ketimbang kampanye 3T yakni testing, tracing dan treatment untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19.
Managing Director IPSOS Indonesia Soeprapto Tan memaparkan, pemerintah lebih banyak melakukan kampanye 3M melalui berbagai macam media. Mulai dari media massa, media sosial, iklan di ruang publik, spanduk, SMS blast, hingga website pemerintah.
"Bisa dilihat source awarnessnya TV, sosial media dan lainnya, tapi dua ini saja 3M ini di awal sangat kencang sekali kampanyenya sampai sekarang, itu prioritas mungkin ya," kata Soeprapto dalam diskusi KPCPEN, Kamis (12/11/2020).
Menurut Soeprapto, hal ini menyebabkan masyarakat kurang memahami pentingnya penyelenggaraan 3T selama pandemi Covid-19.
"3M itu mereka sudah mengerti 99 persen, sudah autopilot, nah yang menarik ketika bicara 3T masih ada 29 persen yang tidak mengerti 3T ini apa, jadi terkesan 3M dan 3T itu dua hal yang terpisah, padahal ini jadi satu kesatuan," ucapnya.
Oleh sebab itu Soeprapto meminta pemerintah untuk meningkatkan kampanye atau bahkan 'menjemput bola' dengan melakukan 3T secara lebih masif agar kasus Covid-19 terpetakan dengan baik.
"Jadi ya sekarang 3M sudah, saya rasa sekarang ini saatnya kita ngomongin 3T," katanya.
Sebagai informasi, pandemi Covid-19 telah menjangkiti 448.118 orang Indonesia, 54.300 di antaranya masih dalam perawatan, 378.982 orang sembuh, dan 14.836 jiwa meninggal dunia.
Pemerintah sendiri baru berhasil memeriksa 4.896.793 spesimen dari 3.175.096 orang, sementara jumlah penduduk Indonesia sebanyak 274.574.447 orang.
Baca Juga: Terbukti Ampuh Lawan Virus Corona, Vaksin Pfizer Masih Hadapi 5 Tantangan!
Berita Terkait
-
Terbukti Ampuh Lawan Virus Corona, Vaksin Pfizer Masih Hadapi 5 Tantangan!
-
Klaster Pernikahan dan Penguburan di Ubud, Puluhan Orang Positif Covid-19
-
Besok, Pemaparan Ahli Soal Efektivitas Vaksin Covid-19 di Webinar Suara.com
-
Ilmuwan Temukan Gen di Dalam Gen pada Virus Corona Jenis Baru, Apa Artinya?
-
Gatot Tak Datang ke Istana Alasan Corona, Tapi Gencar Gelar Deklarasi KAMI
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!