Suara.com - Seorang jurnalis warga China yang meliput penyebaran virus Covid-19 di Wuhan menghadapi ancaman hukuman sampai lima tahun penjara, menurut dokumen yang baru saja dirilis.
Zhang Zhan, 37 tahun, mantan pengacara sudah menjalani masa tahanan sejak ditangkap pada Mei 2020.
Jurnalis warga ini dituduh "membuat kegaduhan dan memprovokasi persoalan" - sebuah tuduhan yang kerap digunakan kepada aktivis di China.
Zhan bukanlah jurnalis warga pertama yang dipersoalkan karena meliput wabah virus di Wuhan.
- Dicap 'pengkhianat' - kisah penulis Wuhan yang buku hariannya soal wabah Covid-19 melahirkan kemarahan China
- Virus corona: Dua jurnalis warga yang membagi foto dan situasi dramatis Kota Wuhan menghilang
- Virus corona dan kesaksian seorang dokter di Wuhan: 'Semua orang terjebak di sini dan tidak bisa pergi'
Setidaknya, tiga jurnalis warga hilang sejak Feburari 2020. Pertama, Li Zehua, yang telah muncul kembali pada April 2020, dan mengatakan dia telah "dikarantina".
Lalu yang kedua, Chen Quishi, telah ditempatkan di bawah pengawasan pemerintah, sedangkan jurnalis ketiga, Fang Bin, sampai saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Pihak berwenang China terkenal kerap menekan aktivis yang berbicara lantang.
Dipaksa menjalani pemeriksaan kejiwaan
Berdasarkan lembaran dakwaan yang saat ini muncul, Zhang pergi ke Wuhan pada Februari, di mana dia meliput untuk banyak cerita.
Baca Juga: Badut Syariah: Semangat Tak Boleh Surut di Pandemi
Berdasarkan laporan LSM Network of Chinese Human Rights Defenders (CHRD), liputan-liputan Zhang termasuk penahanan jurnalis independen lainnya, dan pelecehan terhadap keluarga korban yang mencari pertanggungjawaban.
Tapi pada 14 Mei, dia hilang dari Wuhan, kata CHRD. Sehari kemudian, terungkap dia telah ditahan kepolisian di Shanghai, yang jauhnya lebih dari 640km.
Pada 19 Juni, dia resmi ditahan di Shanghai. Hampir tiga bulan kemudian, pada 9 September, pengacaranya diizinkan untuk bertemu dengannya.
CHRD mengatakan, Zhan sempat mogok makan untuk memprotes penahanannya. Pada 18 September, pengacaranya menerima panggilan telepon bahwa Zhan telah didakwa. Dia secara resmi didakwa Jumat lalu.
Lembar dakwaan yang keluar pada Senin, menyebutkan Zhan didakwa mengirim "informasi palsu melalui teks, video dan media lain (platform seperti) WeChat, Twitter dan YouTube".
Dia juga dituduh menerima wawancara dengan media asing dan "menyebarkan secara jahat" informasi mengenai virus di Wuhan.
Dalam dakwaan tersebut, dia terancam hukuman empat hingga lima tahun penjara.
Ini bukan pertama kalinya, Zhan terlibat masalah dengan pihak berwenang. Menurut CHRD, dia pernah mendapat panggilan kepolisian di Shanghai pada September 2019 dan ditahan karena menyuarakan dukungan kepada para aktivis di Hong Kong.
Dia dilaporkan dipaksa menjalani pemeriksaan kejiwaan selama dalam tahanan.
Berita Terkait
-
Sinopsis Growing Together Season 2, Drama China Baru Bertema Keluarga
-
China Larang Perusahaan Beli Chip AI NVIDIA: Saham Anjlok, Jensen Huang Kecewa
-
Sinopsis dan Jadwal Tayang Wild Ambition Bloom, Drama China Baru Bertema Bisnis
-
Solidaritas untuk Kebebasan Pers, Jurnalis Jambi Gelar Aksi
-
Yu Menglong Diduga Bunuh Diri, Berapa Gaji Aktor China?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Prabowo Bersiap Naikkan Gaji ASN hingga TNI/Polri, Guru dan Nakes Jadi Prioritas Utama
-
Penggaung Jokowi 3 Periode Masuk Kabinet Prabowo, Rocky Gerung: Qodari Konservatif, Tak Progresif!
-
Geger di India, Wabah Amoeba Pemakan Otak Renggut Nyawa Bayi hingga Lansia
-
Tepis Kabar Rektor IPB Arif Satria Bakal Dilantik Jadi Kepala BRIN, Mensesneg: Belum Ada Hari Ini
-
Alasan Kuat Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN: Beliau COO Danantara
-
Profil Dony Oskaria, Plt Menteri BUMN Pilihan Prabowo yang Hartanya Tembus Rp 29 Miliar
-
Polisi Bongkar Modus Lempar Bola Komplotan Copet di Halte TransJakarta, Begini Praktiknya!
-
Sudah Komitmen, Mensesneg Sebut Mahfud MD Bakal Diajak Gabung ke Tim Reformasi Kepolisian
-
BREAKING NEWS! Prabowo Tunjuk Dony Oskaria Jadi Plt Menteri BUMN Gantikan Erick Thohir
-
Jalur Tol Gratis dari Gerbang Tol Fatmawati 2 Kurangi Macet 24 Persen, Bakal Dibuka hingga Oktober?