Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan Indonesia menawarkan pangkalan di Kepulauan Natuna kepada Amerika Serikat (AS).
Narasi tersebut dimuat dalam media daring Kontenislam.com dengan judul 'Saling Klaim dengan China, Indonesia Tawarkan 'Pangkalan' di Kepulauan Natuna kepada AS'.
Artikel tersebut diunggah pada 31 Oktober 2020 dan menjadi sorotan publik.
Dalam isi artikel tersebut, disebutkan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, menjelang kehadiran Menteri Luar Negerin AS Mike Pompeo, mengajak investor AS untuk berinvestasi di pulau-pulau terluar Indonesia, salah satunya Pulau Natuna.
"Saya mendorong pebisnis AS untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia, termasuk untuk proyek-proyek di pulau terluar Indonesia, seperti Pulau Natuna."
Benarkah klaim yang dimuat dalam media daring tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran tim Cek Fakta Suara.com, Rabu (18/11/2020), klaim yang menyebut Indonesia menawarkan pangkalan di Natuna untuk AS adalah klaim yang salah.
Faktanya, Indonesia tidak menawarkan pangkalan kepada AS, melainkan hanya investasi di Pulau Natuna.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Jenazah Imam Samudra Masih Utuh saat Makamnya Dipindah?
Dalam artikel Suara.com berjudul 'Jokowi Tolak Permintaan AS untuk Jadikan Indonesia Pangkalan P-8 Poseidon' yang terbit pada 20 Oktober 2020, disebutkan pemerintah AS memang meminta agar Indonesia mau dijadikan sebagai pangkalan militer negaranya.
Permintaan itu diajukan AS di tengah meningkatnya ketegangan dengan China di Laut China Selatan. China juga disebut sedang gencar memperluas pengaruhnya di Asia Tenggara.
Namun, permintaan tersebut telah ditolak oleh pemerintah RI.
Dalam artikel Suara.com berjudul 'Bantah AS, Menlu Retno: Tak Ada Pangkalan Militer China di Indonesia' yang tayang pada 4 September 2020, Retno Marsudi membantah teritorial Indonesia telah dijadikan lokasi pangkalan militer China, seperti yang dilaporkan Amerika Serikat.
Retno menjamin, seluruh wilayah NKRI masih terjaga secara baik dan tidak bisa dijadikan pangkalan militer oleh negara mana pun termasuk China. Sebab, prinsip politik luar negeri Indonesia adalah nonblok.
"Secara tegas saya ingin menekankan, sesuai garis politik luar negeri Indonesia. Maka wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan sebagai basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun," tegas Menlu Retno.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!