Suara.com - Habib Rizieq beberapa waktu lalu membuat acara besar yang membuat kerumunan di Megamendung, Bogor, Jawa Barat.
Terpantau, masyarakat yang ikut dalam kegiatan itu, tidak mengindahkan protokol ditengah pandemi Covid-19.
"Tidak ada jaga jarak, terjadi kerumunan dan banyak tidak pakai masker. Banyak pelanggaran," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi, saat ditemui di Markas Komando Brimob Polda Jabar, Cikeruh, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Sabtu (14/11/2020).
Pihaknya telah membuat catatan terkait pelanggaran tersebut. Kapolda juga akan menyampaikan evaluasi terkait kegiatan Rizieq di Bogor, kepada Satgas Covid-19 Jabar bersama dengan unsur pimpinan lain seperti Gubernur Jabar dan Pangdam III Siliwangi.
Acara yang akhirnya viral dan mendapat sorotan publik tersebut mendapat penjelasan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Tokoh yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan kerumunan massa tersebut dalam acara Mata Najwa bertajuk "Pilah-Pilih Urus Pandemi."
"Secara fundamental, apapun yang terjadi di wilayah Jawa Barat adalah tanggung jawab saya sebagai gubernur. Saya orang yang paling bertanggung jawab kalau dicari siapa yang harus bertanggung jawab," kata Ridwan Kamil dikutip Suara.com, Kamis (19/11/2020).
Dalam kesempatan itu, Kang Emil juga memohon maaf kalau ada kekeliruan dalam penanganan covid dari kaca mata berbagai pihak.
Dia membeberkan, struktur pemerintahan di Indonesia dalam hal ini provinsi-provinsi di luar Jakarta berbeda dengan pusat.
Baca Juga: Buntut Kerumunan Acara Habib Rizieq, Ridwan Kamil Dimintai Klarifikasi
"Kewenangan teknis, perizinan acara, dan lain-lain itu kewenangannya walikota, bupati, jadi ada garis koordinatif. Saya tidak dilapori ada ribuan acara-acara di kota/kabupaten itu bukan kewenangan dari gubernur," tegasnya.
Kang Emil menegaskan, pihaknya sudah melakukan pengecekan, dan diketahui bahwa acara di Megamendung tidak ada izin acara dari Bupati Bogor.
Selain itu, tambah Kang Emil, aparat sudah melakukan persuasif di malam harinya melalui perwira dari kodim untuk memberikan pengeritan agar acara dikurangi dan dibatasi.
Namun, massa membeludak sehingga kerumunan massa yang melanggar protokol kesehatan tidak terhindarkan.
Soal sanksi, Ridwan Kamil mengaku akan berkoordinasi dengan Bupati Bogor.
“Saya rekomendasikan (secara garis koordinatif) dengan bupati Bogor. Saya juga akan dipanggil di Bareskrim Jakarta untuk menjelaskan kejadian di Megamendung,” kata Ridwan.
Berita Terkait
-
Kekayaan Atalia Praratya Disorot, Ini Pemicu Kemarahan Santri Se-Bandung
-
Atalia Praratya dari Partai Apa? Geger Rumahnya Digeruduk Santri
-
Rumahnya Digeruduk Santri, Atalia Praratya Temui Pimpinan Forum Pesantren Jabar
-
Kekayaan Atalia Praratya Tembus Rp26,5 M, Digeruduk Santri Buntut Pernyataan Soal Ponpes Al Khoziny
-
Pendidikan Atalia Praratya, Rumahnya Digeruduk Santri Usai Pernyataan Soal Ponpes Al Khoziny
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
Terkini
-
Danantara Pastikan Putra-Putri Bangsa Tetap Jadi Prioritas Untuk Pimpin BUMN, Bukan Asing
-
Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur, Keterangan Ahli Dinilai Melemahkan Dakwaan Jaksa
-
Prabowo Sebut Ada 1.000 Tambang Ilegal di Dua Pulau Ini, Negara Rugi Besar!
-
Prabowo Ubah Aturan, Sekarang Ekspatriat dan WNA Bisa Pimpin BUMN
-
Terbukti Berkontribusi Turunkan Kemiskinan, KEK Kendal Perlu Jadi Contoh Daerah Lain
-
Cuaca Hari Ini: 5 Provinsi Waspada Hujan Lebat, Jabodetabek Diprediksi Hujan Ringan
-
3 Fakta Rahmat Shah Ditipu: Modus Pelaku Makin Canggih, Ngaku Jadi Raline Shah
-
Pesan Keras di Gerbong Kereta, Grafiti Anti IDF Gegerkan Publik
-
Blak-Blakan, Prabowo Tolak Keponakan Ikut Proyek Kemhan: Cari Usaha Lain!
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik