Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI hingga saat ini belum memutuskan akan membuka sekolah atau tidak di awal tahun 2021 sesuai instruksi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim.
Riza mengaku masih khawatir fasilitas belajar mengajar itu malah jadi klaster baru penularan Covid-19.
Ia menyebut kejadian sekolah jadi klaster Corona sudah terjadi di beberapa negara lain. Naun Riza tak menyebut negara mana, tapi pemerintahnya akhirnya menutup kembali sekolah.
“Kita tidak ingin seperti negara-negara lain yang pada masa pandemi ini akhirnya membuka sekolah ternyata terjadi klaster baru, akhirnya ditutup kembali,” di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (25/11/2020).
Karena itu, ia menyebut pihaknya tak mau gegabah mengambil keputusan. Situasi penularan corona ketika sudah mendekati akhir tahun 2020 nantinya akan menjadi pertimbangan.
“Jadi dalam mengambil kebijakan tentu Pemprov DKI sangat hati-hati. Melibatkan para ahli pendidikan, psikolog, epimideolog, semua kami libatkan,” jelasnya.
Sampai saat ini, Riza menyatakan pihaknya masih menjalankan kebijakan sekolah daring atau online. Terlebih lagi Gubernur Anies Baswedan juga masih memperpanjang PSBB.
“Gubernur beberapa hari lalu memperpanjang PSBB Transisi dan belum perkenankan tatap muka untuk pendidikan. Kita akan lihat perkembangan dalam satu dua bulan ini, nanti kita akan putuskan yang terbaik. Pastinya keselamatan siswa, warga Jakarta yang utama,” pungkasnya.
Baca Juga: Karangan Bunga Habib Rizieq Positif Corona Diamuk Laskar FPI
Berita Terkait
-
Karangan Bunga Habib Rizieq Positif Corona Diamuk Laskar FPI
-
Ruang Isolasi DIY Dikabarkan Penuh, RS dan Selter di Bantul Masih Tersedia
-
2400 Pekerja Tertular Virus Corona, 28 Pabrik Sarung Tangan Lateks Ditutup!
-
Pilkada Saat Pandemi, Satgas Covid-19 Pantau 319 Kabupaten dan Kota
-
Kelelahan Penguncian Sebabkan Peningkatan Kasus Virus Corona, Kok Bisa?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO