Suara.com - Tentara Azerbaijan dengan damai saling bahu-membahu membantu warga Armenia untuk meninggalkan sebuah wilayah yang disengketakan menuju pengungsian.
Menyadur Anadolu Agency, Rabu (25/11/2020) warga Armenia yang kesulitan meninggalkan rumah mereka di desa Abdal Gulabli di provinsi Aghdam, meminta bantuan kepada tentara Azerbaijan.
Momen tersebut kemudian beredar luas di media sosial saat para tentara di Azerbaijan membantu para warga Armenia pada Selasa (24/11).
Seorang komandan tentara Azerbaijan mengatakan kepada warga sipil Armenia yang dia temui: "Anda dapat tinggal di sini sebagai warga negara Azerbaijan jika Anda mau. Jika Anda mau, Anda dapat pergi. Tidak ada yang akan memperlakukan Anda dengan buruk. Kami telah membantu Anda sebelumnya. Kami dengan hormat mengantarmu."
Orang-orang Armenia membenarkan apa yang dikatakan komandan tersebut dan kemudian berterima kasih padanya karena telah mau membantunya.
Di video tersebut terlihat tentara Azerbaijan membantu orang-orang Armenia membawa barang-barang mereka menggunakan truk pickup.
Menurut kesepakatan untuk mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh, warga Armenia dan tentara yang berada di wilayah tersebut akan pindah.
Namun dalam praktiknya, orang-orang Armenia yang harus meninggalkan wilayah Nagorno-Karabakh membakar rumah, fasilitas umum, dan hutan sebelum meninggalkan daerah tersebut.
Meski dihancurkan, tentara Azerbaijan dilaporkan tetap membantu orang-orang Armenia yang tidak dapat meninggalkan wilayah tersebut.
Baca Juga: Akhirnya! Rusia Umumkan Gencatan Senjata Antara Armenia-Azerbaijan
Hubungan antara bekas republik Soviet tersebut sudah panas sejak tahun 1991 ketika militer Armenia menduduki wilayah Nagorno-Karabakh.
Wilayah itu juga dikenal sebagai Karabakh Atas, sebuah wilayah yang diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah yang berdekatan.
Ketika bentrokan baru meletus pada 27 September, tentara Armenia melancarkan serangan terhadap warga sipil dan pasukan Azerbaijan serta melanggar perjanjian gencatan senjata.
Selama konflik yang berlangsung selama 44 hari tersebut, Azerbaijan membebaskan beberapa kota dan hampir 300 pemukiman dan desa dari pendudukan Armenia.
Pada 10 November, kedua negara menandatangani perjanjian yang ditengahi oleh Rusia untuk mengakhiri pertempuran dan bekerja menuju resolusi yang komprehensif.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut
-
Pemerhati Dorong Penegakan Hukum Humanis Bagi Korban Narkoba: Harus Direhabilitasi, Bukan Dipenjara
-
Geger WNA Israel Punya KTP Cianjur, Bupati Tegaskan 100 Persen Palsu: NIK Tak Terbaca Sistem
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali