Suara.com - Selain menjadi pengambil kebijakan secara umum, pemerintah daerah (pemda) juga harus mampu menjadi pengambil kebijakan untuk menyiapkan ruang inklusif bagi para penyandang disabilitas.
Hal ini dikemukakan penasihat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Sosial (Kemensos), Grace Batubara, dalam Disabilities Show Episode #1, yang dipandu oleh Melaney Ricardo dan Dio Hapsari, Jakarta, Senin (30/11/2020).
"Tugas utama pemerintah dan pemda, antara lain sebagai pengambil kebijakan untuk menyiapkan ruang inklusif bagi para penyandang disabilitas, terutama fasilitas umum yang harus dilaksanakan dengan baik, " ujarnya.
Setiap 3 Desember, Kemensos memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) untuk mendukung penuh kesetaraan para penyandang disabilitas dan mengambil tindakan, agar mereka diikutsertakan dalam semua aspek masyarakat dan pembangunan.
Peringatan HDI 2020 mengangkat tema "Membangun Kembali Kehidupan yang lebih Baik, lebih Inklusif, lebih Aksesibel dan Berkelanjutan Pasca Pandemi Covid-19."
Kemensos, kata Grace, telah menyiapkan balai-balai yang tersebar di berbagai daerah bisa digunakan untuk membantu kegiatan anak-anak para penyandang disabilias.
"Kemensos RI telah menyiapkan balai-balai, sedangkan pemda diminta lebih nyata bekerja untuk membantu tugas pemerintah pusat untuk membantu anak-anak penyandang disabilitas, " ungkap Grace.
Ketika ditanya Melaney Ricardo soal bagi waktu untuk keluarga, Wakil Ketua Oase Kabinet Kerja Indonesia Maju itu menyatakan, keluarga tetap punya prioritas waktu baik untuk anak-anak ataupun bagi suami.
"Itu pasti ya, ada waktu buat keluarga, anak-anak dan suami. Namun saat suami (Mensos Juliari Batubara) usai dilantik dan terjadi pandemi, kami menjadi lebih sibuk karena Kemensos merupakan salah satu kementerian yang terlibat dalam penanganan pandemi Covid-19, " tambahnya.
Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Merapi
Namun saat turun ke lapangan, Grace mengaku banyak belajar dan melihat langsung realitas kehidupan di tengah-tengah masyarakat yang masih perlu perhatian, dukungan serta bantuan dari pemerintah dan pemda.
"Saya senang sekali ketika turun ke lapangan, karena bisa melihat langsung dunia nyata kehidupan masyarakat, ternyata masih banyak warga memerlukan bantuan, termasuk anak-anak yang penyandang disabilitas, " pungkas Grace.
Berita Terkait
-
Pemkab Mabar Apresiasi Bantuan Kemensos untuk Rehabilitasi Disabilitas
-
Pemerintah Aceh Kembangkan Pendidikan Inklusif untuk Penyandang Disabilitas
-
Kemensos Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Merapi
-
Jadi Menteri Terpopuler di Dunia Digital, Ini Kata Mensos Juliari Batubara
-
Curhat Jokowi Akibat Jalan Rusak, Pikul Warga Sakit Bersama Sejauh 8 Km
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
Terkini
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Pengurus PWI Pusat 2025-2030 Resmi Dikukuhkan, Meutya Hafid Titip Pesan Ini
-
Mardiono Terbuka Merangkul Kubu Agus Suparmanto: Belum Ada Komunikasi, Belum Lihat Utuh SK Kemenkum
-
KAI Antisipasi Ledakan 942 Ribu Penumpang di HUT TNI Besok: Ambulans dan Medis Kami Siapkan
-
Kembalikan 36 Buku Tersangka Kasus Demo Agustus, Rocky Gerung Berharap Polisi Baca Isinya, Mengapa?
-
Kasus Siswa Keracunan MBG di Jakarta Capai 60 Anak, Bakteri jadi Biang Kerok!
-
Polisi Masih Dalami Sosok 'Bjorka' yang Ditangkap di Minahasa, Hacker Asli atau Peniru?
-
Rano Karno Sebut Penting Sedot Tinja 3 Tahun Sekali: Kalau Tidak bisa Meledak!
-
Korban Tewas Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 14 Orang, Tim DVI Terus Identifikasi Santri Belasan Tahun
-
Diragukan Bjorka Asli, Dalih Polisi Ciduk WFH Pemuda Tak Lulus SMK yang Diklaim Bobol Data Bank