Suara.com - Gubernur Anies Baswedan menyatakan penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi DKI Jakarta kembali diperpanjang selama 14 hari ke depan, mulai 7 Desember 2020 sampai 21 Desember 2020.
Seharusnya, PSBB transisi berakhir hari ini (Minggu, 6 Desember 2020).
Dengan demikian, Anies sudah tiga kali memperpanjang PSBB transisi sejak menarik 'rem darurat' dan menerapkan PSBB ketat Oktober lalu.
Anies mengatakan, perrpanjangan PSBB Masa Transisi ini berdasarkan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 1193 Tahun 2020.
"Pemprov DKI Jakarta kembali memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Masa Transisi menuju masyarakat sehat, aman, dan produktif selama 14 hari, terhitung tanggal 7 Desember sampai dengan 21 Desember 2020," ujar Anies dalam keterangan tertulis, Minggu (6/12/2020).
Sesuai dengan aturan itu juga, Anies menyatakan apabila terjadi peningkatan kasus baru secara signifikan, perpanjangan PSBB Masa Transisi dapat dihentikan melalui kebijakan rem darurat.
Keputusan itu bisa diambil berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Ia juga menyebut berdasarkan data-data epidemiologis selama penerapan PSBB Masa Transisi dua pekan terakhir, kondisi wabah Covid-19 DKI Jakarta masih terkendali.
"Kami sampaikan apresiasi kepada seluruh masyarakat yang selama 9 bulan terakhir senantiasa disiplin dalam menegakkan protokol Kesehatan," jelasnya.
Baca Juga: Tambah 1.331 Orang, Kasus Covid-19 DKI Jakarta Mencapai 143.961 Pasien
Namun, ia meminta agar protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 terus diterapkan masyarakat.
"Ke depan, kami berharap kedisiplinan itu bukan hanya dipertahankan, tetapi juga menjadi gerakan bersama untuk saling menasehati, saling mengingatkan untuk melindungi sesama kita," katanya.
Sebelumnya, jumlah akumulasi pasien positif terjangkit Covid-19 di Jakarta terus bertambah. Pada Minggu (6/12/2020), ada 1.331 orang lagi yang dilaporkan terjangkit virus yang kali pertama ditemukan di China itu.
Setelah sempat berada di bawah angka 1.000 pada awal November 2020, belakangan angka penularan Covid-19 sudah kembali di atas tren tersebut.
Karena itu, total akumulasi seluruh pasien positif berjumlah 143.961 orang. Jumlah pasien ini tersebar dari seluruh wilayah ibu kota.
Data ini diketahui dari situs penyedia informasi seputar corona di DKI, corona.jakarta.go.id. Laman ini menginformasikan soal kasus corona di Jakarta mulai dari jumlah positif, menunggu hasil, hingga Kelurahan tempat pasien tinggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta