Suara.com - China mengumumkan rencana untuk mengontrol cuaca dan menciptakan hujan buatan yang diklaim mampu mengguyur area seluas 22 kali lebih besar dari Inggris.
Menyadur The Sun, Senin (7/12/2020) pejabat Partai Komunis mengungkapkan bahwa mereka berencana membuat teknologi kontrol cuaca eksperimental dalam lima tahun ke depan.
Dewan Negara China mengumumkan rencana tersebut dibuat sebagai salah satu langkah dari "sistem modifikasi cuaca yang dikembangkan" pada tahun 2025.
Para dewan sesumbar bahwa hujan buatan tersebut mampu menutupi lebih dari 2 juta mil persegi atau setara dengan 22 kali lebih besar dari Inggris. Jangkauan wilayah tersebut juga lebih besar dari India, dan hampir setengah dari luas Amerika Serikat.
"China akan memiliki sistem modifikasi cuaca yang dikembangkan pada tahun 2025, dengan terobosan dalam penelitian fundamental dan R&D dalam teknologi utama, peningkatan yang stabil dalam modernisasi dan layanan yang disempurnakan, peningkatan yang berbeda dalam pencegahan komprehensif terhadap risiko keselamatan, dan optimalisasi dalam sistem dan lingkungan kebijakan.
"Total area operasi hujan buatan (hujan salju) akan mencapai lebih dari 5,5 juta kilometer persegi," sambungnya.
Dalam sebuah pernyataan, pejabat China juga mengklaim bahwa 223.000 mil persegi akan ditutupi oleh hujan es. Mereka juga menyatakan bahwa teknologi tersebut akan digunakan di seluruh dunia pada tahun 2035.
"Pada tahun 2035, modifikasi cuaca China harus mencapai tingkat mahir di seluruh dunia dalam hal operasi, teknologi, dan layanan." jelas Dewan Negara China.
Teknologi kendali cuaca tersebut dikhawatirkan akan dimanfaatkan sebagai salah satu senjata militer China. Namun, China mengatakan menggunakannya hanya untuk membantu memerangi kekeringan, kebakaran, suhu tinggi sambil juga meningkatkan panen.
Baca Juga: Detik-detik Pesawat Pembawa Vaksin Covid-19 Mendarat di Indonesia
Pengendalian cuaca dilakukan dengan menyuntikkan bahan kimia ke dalam awan yang mengubah air menjadi es dan memicu curah hujan.
Kondisi biasanya harus tepat, dan China diketahui telah bereksperimen secara terbuka dengan teknologi tersebut sejak 2008.
Pejabat Partai Komunis pernah menggunakan penyemaian awan untuk mencoba dan memastikan tidak ada hujan saat upacara pembukaan Olimpiade di Beijing.
Selama tiga tahun terakhir, China dengan cepat meningkatkan upayanya untuk mencoba dan memiliki kendali penuh atas cuaca.
Sekitar 10 persen dari negara masif itu diyakini telah dicakup oleh modifikasi cuaca potensial atau sekitar 370.000 mil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Malam Tahun Baru di Bundaran HI Dijaga Ketat, 10 K-9 Diterjunkan Amankan Keramaian
-
Kapolri: Warga Patuh Tanpa Kembang Api, Doa Bersama Dominasi Malam Tahun Baru
-
8 Anak Terpisah dengan Keluarga di Malioboro, Wali Kota Jogja: Bisa Ditemukan Kurang dari 15 Menit
-
Menko Polkam Pastikan Malam Tahun Baru Aman: Tak Ada Kejadian Menonjol dari Papua hingga Lampung
-
Gus Ipul Pastikan BLTS Rp900 Ribu Jangkau Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Diguyur Hujan, Massa Tetap Padati Bundaran HI di Malam Tahun Baru 2026
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!