Suara.com - Pada masa pandemi seperti sekarang ini, tugas satpam di berbagai tempat mengalami penambahan tugas. Selain bertugas menjaga keamanan, satpam juga sering bertugas mengecek suhu setiap orang dan menyemprotkan hand sanitizer.
Video yang memperlihatkan seorang satpam sedang mengecek suhu dan menyemprotkan hand sanitizer kepada tamunya di sebuah kantor viral di lini masa media sosial. Pasalnya, satpam dalam video itu melakukan kesalahan yang membuat publik tertawa.
Rekaman berdurasi 37 detik yang terekam oleh kamera CCTV itu diunggah oleh pengelola akun Twitter @kegblgnunfaedh, Sabtu (05/12/2020).
"Maaf gak sengaja," tulis akun @kegblgnunfaedh memberi keterangan unggahannya lengkap dengan emoji tertawa.
Dalam video itu tampak seorang satpam melaksanakan tugasnya sesuai protokol kesehatan Covid-19. Satu per satu tamu yang datang ke kantornya dan dicek suhu serta diberi hand sanitizer.
Sampai tiba giliran salah seorang pemuda yang datang, satpam tersebut secara tidak sengaja menyemprotkan hand sanitizer ke wajah pemuda tersebut. Padahal seharusnya hand sanitizer disemprotkan ke tangan para tamu.
Spontan pengunjung lainnya di kantor tersebut tertawa terpingkal-pingkal. Bahkan ada salah seorang anggota polisi yang sedang duduk lengkap dengan seragamnya tak kuasa menahan tawa.
Rekaman dari CCTV itu pun viral di media sosial hingga mendapatkan 648 ribu kali tayangan hingga artikel ini dibuat.
Unggahan itu juga di retweet sampai 3,3 ribu kali sedangkan kolom komentarnya dihujani balasan-balasan dari warganet.
Baca Juga: Ustad Dasad Latif: Penerima Serangan Fajar Diblender 2 Ribu Tahun di Neraka
"Wkwkwk kurang aqua kali," ujar salah satu warganet pemilik akun @myboo***
"Kalau bisa ngakak kenapa harus merasa bersalah," celetuk warganet lainnya pemilik akun @dobb***
Meski demikian, lokasi kejadian yang terekam kamera CCTV yang viral di media sosial tersebut belum bisa dipastikan.
Video selengkapnya di sini.
Berita Terkait
-
Direktur Miss Universe Meksiko Ditangkap di Thailand, Dituduh Terlibat Judi Ilegal
-
Dikecam karena Cium Anak Kecil, Gus Elham Yahya Sempat Tanggapi Tudingan Pelecehan
-
Beraksi Siang Bolong! Jambret Bersenjata di Bekasi Gagal Rampas Rp450 Juta Usai Kepergok Warga
-
Wacana PUBG Dibatasi Buntut Peristiwa Ledakan di SMAN 72, Netizen: Kasih Emas Buat Indonesia
-
Fakta Baru 'Sister Hong' Lombok: MUA yang Nyamar Cewek Tak Hanya Tipu Wanita, Pria Juga Jadi Korban
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta