Suara.com - Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Tangerang Selatan atau Pilkada Tangsel 2020 disebut-sebut akan berjalan panas.
Pasalnya, tiga pasangan calon (paslon) yang ikut bertarung pada Pilkada kali ini dinilai memiliki background menarik.
Adapun ketiga paslon Pilkada Tangsel 2020 itu antara lain Muhammad - Saraswati pada nomor urut 1, Azizah - Ruhamaben pada nomor urut 2, dan Benyamin - pilar pada nomor urut 3.
Ketiga paslon tersebut sesuai jadwal akan bersaing pada pencoblosan hari ini, Rabu (9/12/2020).
Seiring dengan dilangsungkannya pesta demokrasi, beredar pula poster profil paslon Pilkada Tangeran Selatan yang membuat publik heran dan bertanya-tanya.
Sebab, publik menilai ada kejanggalan pada poster tersebut sehingga mereka melontarkan berbagai kritikan.
Pemilik akun Twitter @alder**** misalnya, dia mengkritisi font agama yang ternyata lebih besar daripada pendidikan.
"Gedean font agamanya daripada pendidikannya," tukas dia.
"Font agamanya besar, NU-nya di bold juga. Mantap politisasi agama at its finest," timpal @yun*****.
Baca Juga: Putri Maruf Amin: Keselamatan Tetap Utama, Pilkada Nomor Dua
Sorotan @alder**** disambar oleh warganet lain yang juga berbondong-bondong mengkritisi poster profil paslon Pilkada Tangsel 2020 tersebut.
Selain agama, ada sejumlah substansi tidak penting lain yang dituangkan dalam poster itu yakni latar belakang orang tua.
"Harus banget nyantumin putri pengusaha, putri wakil presiden, putra bupati. Hmmm kesal," tukas @candra******.
"Itu kenapa pakai acara nulis putri xxx, putra xxx, seperti surat undangan pernikahan," timpal @tin*****.
Dalam poster tersebut, Rahayu Saraswati mencantumkan keterangan bahwa dia puteri pengusaha Hashim Djojohadikusumo. Sementara Siti Nur Azizah menerangkan bahwa dia puteri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Sedangkan Pilar Saga Ichsan menyematkan tulisan Putera Bupati Serang ke-37.
Dengan adanya kritikan serta hujatan itu, ada seorang warganet yang berusaha menyimpulkan bahwa isu agama dan jabatan orang tua masih menjadi cara menarik simpati orang-orang.
"Dari sini kita bisa lihat kalau buat narik simpati kebanyakan orang Indonesia, yang penting agama dan jabatan orang tua, bukan visi dan misinya," timpal @reananisa.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
Terkini
-
Harta Wahyudin Moridu Minus Rp 2 Juta, KPK Ingatkan Pejabat Jujur LHKPN
-
"Negeri Ini Disandera!": Erros Djarot Bongkar Dominasi Ketua Umum Partai dan Oligarki di Indonesia
-
9 Bulan Berjalan, Kepala Badan Gizi Nasional Sebut Sudah 4700 Siswa Keracunan MBG
-
BPOM dan PSI Perangi Obat Palsu, Libatkan Marketplace hingga Interpol
-
Rezim Jokowi Rusak Peradaban? Erros Djarot Bongkar Borok Nepotisme dan Buzzer di Lingkar Kekuasaan
-
Mahfud MD Buka Suara Soal Reshuffle dan Menko Polkam Baru: Reformasi Polri Jangan Mandek
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Golkar Soroti Kesiapan IKN Sebagai Ibu Kota Politik pada 2028, Perencanaan Spesifik Jadi Sorotan
-
Dorong Gig Economy, Pramono Anung Janji Siapkan Fasilitas Publik Terintegrasi Co-Working Space
-
Negara Siap Biayai Kuliah Lulusan Sekolah Garuda di Kampus Top Global, Asal Penuhi Syarat Ini!