Suara.com - Kedutaan Besar China untuk Amerika Serikat mengatakan akun Twitter-nya diretas setelah me-retweet cuitan Presiden Donald Trump yang mengatakan bahwa Demokrat melakukan kecurangan dalam pemilihan presiden.
"Jika seseorang curang dalam Pemilu, seperti yang dilakukan oleh Demokrat, mengapa Pemilu tidak segera dibatalkan? Bagaimana suatu Negara bisa dijalankan seperti ini?," cuit Trump pada hari Rabu.
Menyadur Sky News, Jumat (11/12/2020) cuitan Trump tersebut kemudian tampak di-retweet oleh akun Twitter kedutaan besar China di AS dan momen itu ditangkap oleh seorang reporter Reuters yang kemduian di posting dengan menuliskan: "Retweet yang menarik."
Melihat kejadian tersebut, kedutaan China yang berada di AS mengklaim bahwa akunnya diretas dan tidak me-retweet apa pun pada hari Rabu.
"Akun twitter Kedutaan Besar China diretas sore ini dan kami mengutuk tindakan seperti itu. Untuk klarifikasi, Kedutaan tidak melakukan retweet apa pun pada 9 Desember." jelas Kedutaan China melalui akun Twitternya.
Twitter langsung memberikan label cuitan Trump tersebut, dengan mengatakan: "Klaim tentang penipuan pemilu ini masih diperdebatkan."
Trump secara konsisten membuat tuduhan telah terjadi penipuan pemilu tanpa memberikan bukti apa pun - klaim yang berulang kali ditolak oleh pejabat negara bagian dan federal.
Dalam upaya hukum terbarunya untuk membatalkan pemilu, presiden dan 17 negara bagian yang mendukungnya telah mendukung gugatan Texas terhadap negara bagian Michigan, Georgia, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Presiden Trump meminta Mahkamah Agung untuk mencegah negara bagian tersebut berpartisipasi dalam pemungutan suara Electoral College pada hari Senin.
Baca Juga: Data Vaksin Covid-19 Buatan Pfizer dan BioNTech di Eropa Dibobol Hacker
Pakar hukum pemilu mengatakan gugatan Texas hanya memiliki sedikit peluang untuk berhasil dan tidak memiliki kelayakan hukum.
Sengketa retweet tersebut juga muncul hanya beberapa hari setelah China mengkritik AS setelah menjatuhkan sanksi terhadap pejabat China atas tindakan mereka di Hong Kong.
Kementerian luar negeri China memanggil diplomat tertinggi AS di China untuk mengungkapkan kemarahan dan kecaman keras dan berjanji untuk mengambil tindakan balasan.
AS pada hari Senin memberlakukan sanksi keuangan dan larangan perjalanan terhadap 14 pejabat China atas peran mereka dalam mengadopsi undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong, dan diskualifikasi Beijing bulan lalu terhadap legislator oposisi terpilih di Hong Kong.
China telah dituduh melanggar janji "satu negara, dua sistem" untuk mempertahankan kebebasan politik dan ekonomi yang lebih besar, yang dibuat ketika Inggris menyerahkan kembali wilayah itu pada 1997.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Dorong Kedaulatan Digital, Ekosistem Danantara Perkuat Infrastruktur Pembayaran Nasional
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
TKA 2025 Hari Pertama Berjalan Lancar, Sinyal Positif dari Sekolah dan Siswa di Seluruh Indonesia
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik