Suara.com - Dirut PT Jasa Marga Subakti Syukur penuhi panggilan Komnas HAM untuk dimintai keterangan terkait 6 laskar FPI yang tewas ditembak polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Subakti mengatakan, dirinya memberikan semua informasi soal CCTV yang ada di Tol Jakarta-Cikampek kepada Komnas HAM. Ia menjelaskan, soal CCTV di KM 50 yang dikabarkan rusak atau mati ia membantahnya.
Menurutnya, memang ada 23 CCTV yang disebutnya tidak berfungsi dengan baik dari KM 48 sampai KM 72 di Tol Jakarta-Cikampek bertepatan dengan kejadian bentrokan aparat vs laskar. Ia mengatakan, semua CCTV tersebut tidak mati hanya terganggu pengiriman datanya.
"Yang kemarin memang kebetulan terganggu itu bukan CCTV-nya. CCTV-nya tetap berfungsi tapi pengiriman datanya itu terganggu itu hanya 23 CCTV dari KM 48, 49 sampai 72. Itu hanya yang di lajur di gerbang dan lain-lainnya sebelumnya itu semua ada. Jadi hanya sekadar 23," kata Subakti di Komnas HAM, Senin (14/12/2020).
Ia menjelaskan, gangguan pengiriman data CCTV itu terganggu selama beberapa jam. Ia beralasan ketika ingin diperbaiki saat itu dalam keadaan cuaca yang tak memungkinkan.
"Iya (tidak ada rekaman data) untuk 23 CCTV yang di KM 49-72, tapi di lain-lain yang di gerbang jangan salah di sepanjang jalur itu kan ada lajur gerbang-gerbang (normal). Hanya yang di lajur-lajur aja, tapi di gerbang-gerbang ada semua (datanya)," tuturnya.
Lebih lanjut, ketika disinggung apakah gangguan teknis ini lumrah terjadi, Subakti menjawab hal itu merupakan hal yang wajar.
"Ya kalau di lapangan bisa aja kan di sana ada kerjaan karena banyak kendaraan yang lewat. Pada saat itu kebetulan Minggu menjelang Senin itu rame kebetulan hujan juga kami jadi kita agak terhambat perbaikannya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Utama PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) Raddy R Lukman mengklaim jika beberapa CCTV tak berfungsi karena mengalami gangguan link jaringan backbone di KM 48+600 sejak hari Minggu (6/12/2020) pukul 04.40 WIB.
Baca Juga: Tak Sendirian, Begini Penjagaan Polisi saat Kapolda Datangi Komnas HAM
"CCTV bukan sedang maintenance melainkan ada gangguan pada link jaringan backbone CCTV/ Fibre optic di km 48+600 sejak hari Minggu tanggal 6 Desember 2020 pada pukul 04.40 pagi, yang menyebabkan CCTV mulai KM 49+00 sampai dengan KM 72 menjadi offline/mati," ujar Raddy dalam keterangan, Selasa (8/12/2020).
Raddy menjelaskan, setelah mendapat laporan, petugas di kantor Jakarta Cikampek, kemudian melaporkan kepada Tim Inspeksi pada Minggu pukul 06.00 untuk menyisir lokasi yang menjadi penyebab masalah gangguan pada link jaringan backbone di KM 48+600.
Namun karena kondisi saat itu hujan dan pertimbangan lalu lintas, perbaikan kata Raddy tidak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan.
"Karena kondisi saat itu hujan dan pertimbangan kondisi lalu lintas, perbaikan tidak dapat dilakukan sampai tuntas karena lokasi gangguan jaringan backbone tersebut berada di tengah median jalan," tutur Raddy.
Karena itu, Raddy menyebut perbaikan baru dapat diselesaikan pada Senin (7/12/2020) pukul 16.00 WIB.
"Sehingga perbaikan baru dapat diselesaikan pada hari Senin 7 Desember 20 pada pukul 16.00," katanya.
Tag
Berita Terkait
-
Tak Sendirian, Begini Penjagaan Polisi saat Kapolda Datangi Komnas HAM
-
Komnas HAM Diingatkan Tak Langkahi Penyelidikan Polisi di Kasus Laskar FPI
-
Disebut Tanpa Dikawal, Kapolda Metro Dijaga Ketat Ajudan saat ke Komnas HAM
-
Diperiksa Komnas HAM, Dirut Jasa Marga Klaim Blak-blakan soal CCTV KM 50
-
Klaim Tanpa Pengawal, Irjen Fadil Bakal Sendirian saat Diperiksa Komnas HAM
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
Terkini
-
Bertahan di Tengah Bencana: Apa yang Bisa Dimakan dari Jadup Rp 10 Ribu Sehari?
-
Hampir Sebulan Pasca Banjir Bandang, Aceh Tamiang Masih Berkubang Lumpur dan Menahan Lapar
-
Sikap PKB Usai Kiai Ma'ruf Amin Pilih Jalan Uzlah
-
Dari Masa ke Masa UMP DKI Jakarta Dalam 9 Tahun Terakhir
-
Rencana Nominal Kenaikan Jadup Korban Bencana Masih Tunggu Arahan Presiden
-
Punya Kafe di Bandung hingga Korsel Tapi Tak Masuk LHKPN, Ridwan Kamil Bakal Diperiksa KPK Lagi
-
Jampidsus Tegaskan Ada Keterlibatan Riza Chalid Dalam Dugaan Kasus Korupsi Petral
-
Buntut Kasus Perundungan Disabilitas, Anggota Komisi X Desak Bahasa Isyarat Masuk Kurikulum Nasional
-
SBY: Penanganan Bencana Tidak Segampang yang Dibayangkan, Perlu Master Plan yang Utuh
-
Ketuk Hati Kepala Daerah, Mendagri Tito: Bantu Saudara Kita di Sumatera yang Kena Bencana