Suara.com - Seorang pria yang membakar sebuah studio animasi dan menyebabkan 36 nyawa melayang akhirnya dijatuhi hukuman setelah lebih dari satu tahun menjalani proses hukum.
Menyadur The Straits Times, jaksa penuntut Jepang pada Rabu (16/12) mendakwa seorang pria atas aksi pembakaran yang terjadi pada Juli 2019 di Kyoto Animation dan menewaskan 36 orang.
Menurut media lokal, insiden tersebut merupakan kejahatan kekerasan paling mematikan di negara itu dalam beberapa dekade.
Shinji Aoba (42) ditahan setelah melakukan aksi pembakaran dan ia juga ikut menjadi korban dengan luka bakar yang cukup serius.
Pria 42 tahun tersebut dikabarkan tidak sadarkan diri selama lebih dari satu bulan dan baru siuman pada bulan Agustus 2019.
Tidak ada rincian langsung tentang tingkat dakwaan yang dijatuhkan terhadap Aoba, yang baru secara resmi ditahan pada bulan Mei.
Kantor kejaksaan Kyoto tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi.
Lebih dari 30 orang juga mengalami luka-luka akibat serangan itu, di mana Aoba dituduh membobol gedung studio dan langsung menyiramkan bensin ke lantai dasar dan membakarnya.
Aoba dilaporkan telah mengaku melakukan pembakaran, dan dikatakan telah berteriak "mati suri" sebelum menyalakan api.
Baca Juga: Waspada Kasus Covid-19 di Musim Dingin, Jepang Bisa Batalkan Promosi Wisata
Ada klaim bahwa Aoba menuduh studio tersebut mencuri karyanya, yang langsung dibantah oleh pihak Kyoto Animation.
Banyak dari mereka yang tewas dalam insiden pembakaran tersebut adalah anak muda, termasuk seorang wanita berusia 21 tahun.
Orang tua dari beberapa korban mengatakan kepada media lokal pada bulan Mei ketika Aoba didakwa bahwa mereka masih merasa kehilangan orang yang mereka cintai.
"Saya sangat sering memikirkannya," kata Shinichi Tsuda, yang putrinya Sachie tewas dalam kebakaran itu, kepada NHK.
"Saya memikirkannya pada saat kejadian, bertanya-tanya betapa menyakitkan itu bagi dia." sambung Tsuda.
Serangan itu mengirimkan gelombang kejutan melalui industri anime dan penggemarnya di Jepang dan di seluruh dunia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
Terkini
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos