Suara.com - Ahli hukum tata negara Refly Harun terus menyoroti kasus tewasnya 6 laskar FPI pengawal Habib Rizieq dalam insiden bentrok dengan polisi di Tol Jakarta-Cikampek KM.50.
Refly seperti biasa membacakan sebuah berita dan membedahnya di kanal YouTubenya, Minggu (20/12/2020).
Menurut Refly, kasus yang berkaitan erat dengan pelanggaran HAM ini harus didalami oleh pihak yang berwenang terutama Kabareskrim, yang diharapkannya bersikap kooperatif.
Meski menyayangkan tindakan polisi yang sampai menewaskan 6 orang, ia berharap kejadian itu hanya unprofessional conduct dari aparat karena terlalu panik.
"Mudah-mudahan hanya unprofessional conduct dari aparat di lapangan yang mungkin terlalu panik ketika mendapatkan sedikit gangguan atau dalam kondisi emosional," ujar Refly Harun.
Sebelumnya, Refly menyorot penembakan yang dilakukan polisi dalam insiden tersebut terlalu berlebihan. Refly memaparkan, 18 tembakan yang ditemukan di tubuh korban tidak sejalan dengan konsep melumpuhkan.
Sebab kata dia, logika awam akan mengatakan bahwa melumpuhkan cukup dengan satu tembakan.
"Karena ada 18 tembakan dan kita tidak tahu bagaimana distribusi dari 18 tembakan tersebut," bebernya.
Terkait dengan kabar burung alias selentingan soal penyelidikan Komnas HAM yang telah memeriksa saksi kunci, ia berpesan agar publik tidak serta merta mempercayai selentingan.
Baca Juga: Viral Bocah Diinterogasi Polisi, Bukannya Takut Malah Beri Jawaban Menohok
Lebih lanjut Refly menambahkan, tembakan polisi yang sampai merenggut nyawa seseorang tetap tidak bisa dibenarkan.
"Mudah-mudahan kita semua dan Komnas HAM mendapatkan perlindungan dan kebenaran dari Allah Swt agar kemudian kita menjadi makhluk yang berlaku adil," pungkasnya.
Sementara itu Tim Penyelidikan Komnas HAM RI telah meminta keterangan lagi dari PT Jasa Marga (Persero) dan mengambil beberapa barang bukti menyangkut Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
"Selanjutnya kami akan melakukan tindak lanjut dan pendalaman lagi untuk memperkuat beberapa hal yang harus dirunutkan dalam kerangka dan konstruksi peristiwa," ujar Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM Choirul Anam dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Choirul menuturkan bahwa Tim Penyelidikan Komnas HAM juga telah melakukan pengecekan langsung di lapangan untuk menindaklanjuti dan melakukan konfirmasi atas keterangan dari pihak Jasa Marga.
Video selengkapnya di sini.
Berita Terkait
-
Ribuan Personel Jaga Laga Persib Bandung vs Lion City Sailors di Stadion Gelora Bandung Lautan Api
-
Di Balik Skandal Irjen Krishna Murti: Inilah Nany Arianty Utama, Istri Sah yang Setia Dampingi Suami
-
Karma Kopi Sianida? Aib Irjen Krishna Murti Dibongkar Rismon, Dituding Main Serong Hingga Cuci Uang
-
Tangkap Delpedro Marhaen dkk, Asfinawati: Logika Sesat, Polisi Anggap Demo Perbuatan Terlarang!
-
Misteri Lenyapnya Irjen Krishna Murti dari Medsos, Buntut Isu Perselingkuhan dengan Kompol AP?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu