Suara.com - Xin Xing, panda tertua di dunia dan nenek moyang puluhan panda dari spesies yang terancam punah, meninggal pada usia 38 tahun.
Menyadur New York Post, Selasa (22/12/2020) panda yang disebut sebagai "ibu pahlawan" dari Kebun Binatang Chongqing di China barat tersebut mati di usia sekitar 130 tahun, jika dihitung dengan usia manusia.
Pengumuman kematian panda tersebut baru disampaikan setelah dua minggu oleh pihak kebun binatang melalui halaman WeChat.
Xin Xin, yang namanya diterjemahkan menjadi "bintang baru," melahirkan 36 anaknya sendiri selama hidupnya, banyak di antaranya sekarang tinggal di negara-negara seperti AS, Kanada, dan Jepang.
Xin Xing lahir pada musim panas tahun 1982 di tempat perlindungan panda yang dilindungi di Baoxing, Sichuan, dan dibawa ke Kebun Binatang Chongqing sebelum dia berusia satu tahun.
Awal tahun ini, Xin Xing merayakan ulang tahunnya yang ke-38 di bulan Agustus dan disajikan "kue" yang dibuat dari suguhan favoritnya, termasuk rebung dan buah.
Pada saat itu, penjaganya, Zhang Naicheng yang saat itu berusia 56 tahun, mengatakan kepada China Daily, "Kami menghabiskan begitu banyak waktu bersama, dan dia seperti anggota keluarga bagi saya."
"Saya ingin terus menjaganya dan membantunya untuk hidup setidaknya hingga 40 tahun," kata Zhang kepada iPandaNews.com tahun lalu.
"Kita bisa menjadi tua bersama, dan menjadikannya panda yang hidup paling lama." sambungnya.
Baca Juga: Makam Berusia 3.500 Tahun Ini, Jadi Bukti Aktivitas Pemujaan Matahari
Xin Xing mulai merasakan kelesuan dan kehilangan nafsu makan pada bulan Oktober, diikuti dengan kesulitan bernapas, ketidakseimbangan dan pembengkakan perut.
Pakar medis dari Pusat Penelitian dan Konservasi Panda Raksasa China dan Rumah Sakit Afiliasi Pertama dari Sekolah Kedokteran Berat datang merawat Xin Xing, namun tidak berhasil.
Pemeriksaan post-mortem mengungkapkan dia meninggal karena kegagalan banyak organ akibat usia yang sudah sangat lanjut.
"Kepergian panda raksasa Xin Xing membuat kami merasa sakit hati, dan dengan ini kami memberi tahu teman-teman dari semua lapisan masyarakat yang peduli pada Xinxing," kata pihak kebun binatang dalam pernyataan mereka.
Ada kurang dari 1.900 panda raksasa yang tersisa di dunia, menurut Federasi Satwa Liar Dunia, yang sebagian besar hidup di hutan beriklim sedang di barat daya Cina.
Jia Jia, panda lain yang seumuran dengan Xin Xin juga telah mati pada tahun 2016 juga pada usia 38 tahun.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
AJI Gelar Aksi Solidaritas, Desak Pengadilan Tolak Gugatan Mentan Terhadap Tempo
-
Temuan Terbaru: Gotong Royong Lintas Generasi Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
-
PSI Kritik Pemprov DKI Pangkas Subsidi Pangan Rp300 Miliar, Dana Hibah Forkopimda Justru Ditambah
-
Penerima Bansos di Jakarta Kecanduan Judi Online, DPRD Minta Pemprov DKI Lakukan Ini!
-
Pecalang Jakarta: Rano Karno Ingin Wujudkan Keamanan Sosial ala Bali di Ibu Kota
-
5 Fakta OTT KPK Gubernur Riau Abdul Wahid: Barang Bukti Segepok Uang
-
Di Sidang MKD: Ahli Sebut Ucapan Ahmad Sahroni Salah Dipahami Akibat Perang Informasi
-
Aktivis Serukan Pimpinan Pusat HKBP Jaga Netralitas dari Kepentingan Politik
-
Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Digelandang ke KPK Besok
-
Prabowo ke Tanah Abang! KAI Ungkap Agenda Mendadak di Istana