Suara.com - Pakar Kesehatan Masyarakat Hasbullah Thabrany menyambut baik penunjukan Budi Gunadi Sadikin menjadi menteri kesehatan, sekaligus memberi masukan penting terkait layanan kesehatan masyarakat.
"Terkait menkes baru, saya sambut baik. Mudah-mudahan ada perubahan besar," kata Hasbullah, hari ini.
Ia mengatakan bahwa yang perlu dipahami masyarakat terkait jabatan menteri kesehatan adalah bahwa tugas pokok menteri kesehatan adalah membuat kebijakan-kebijakan dalam bidang kesehagan yang berpihak kepada rakyat.
"Mengawal manajemen atau administrasi. Jadi memang tidak perlu dokter. Kalau soal suntik menyuntik itu memang urusan dokter. Nah, menteri nggak nyuntik. Menteri itu membuat kebijakan, mengelola sebuah program, manajemen yang bagus dan penting," katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, jabatan menteri kesehatan tidak harus selalu berasal dari kalangan dokter.
Penunjukan Budi Gunadi Sadikin sebagai menkes baru, kata dia, menunjukkan bahwa Presiden Joko Widodo mungkin melihat ada masalah manajemen yang mungkin membutuhkan pembenahan dengan segera.
"Jadi pantas, kalau masalahnya manajemen, ya mesti dikirim orang yang mengerti manajemen. Kalau masalahnya penyakit, perlu disuntik, karena memang perlu orang yang punya kompetensi nyuntik. Jadi nggak apa-apa, silakan," kata Hasbullah.
Namun demikian, ia menggarisbawahi bahwa menkes baru perlu memahami bahwa layanan kesehatan itu bukan komoditas barang biasa. Oleh karena itu, dalam hal manajemen di Kemenkes ke depan harus ada diskresi khusus tentang itu.
"Bahwa health care itu bukan komoditas barang biasa. Jadi kalau Pak Budi biasa di BUMN, biasa bisnis, ada hal-hal yang tidak cocok untuk dibisniskan atau dilepas ke mekanisme pasar," kata Hasbullah.
Baca Juga: PR Menkes Baru Budi Gunadi, Diberi Waktu 3 Bulan Turunkan Kasus Covid-19
Untuk itu, ia berharap Budi Gunadi mempertimbangkan kemungkinan untuk mengangkat wakil menteri dari orang-orang yang memahami konteks, termasuk terkait konteks layanan kesehatan.
"Mungkin nanti ada wakil menterinya yang dokter, yang bisa menangani hal-hal teknis kedokteran. Saya kira itu harapan saya," kata dia.
Catatan lain dari Hasbullah untuk menkes baru adalah bahwa ke depan, ia juga mengharapkan ada keterbukaan dan orientasi yang lebih baik lagi menuju keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Perbaikan kualitas kesehatan dan peningkatan belanja kesehatan, karena Indonesia sampai saat ini merupakan negara di kelas ekonomi menengah dengan belanja kesehatan yang paling rendah. Mudah-mudahan mantan bankir sekaligus mantan pengusaha ini bisa melihat realita tersebut dan lebih berani melakukan perubahan," kata Hasbullah.
Berita Terkait
-
Alarm Kemanusiaan: 20 Anak di Sumenep Meninggal Akibat Campak, Menkes Turun Tangan
-
Waspada! Menkes Sebut Campak 18 Kali Lebih Menular dari COVID-19, KLB Mengancam Sejumlah Wilayah
-
Antrean Panjang, Menkes Targetkan 2027 Seluruh Provinsi Bisa Operasi Bypass Jantung
-
Tragedi Campak Madura: 17 Anak Meninggal, Dasco Telepon Menkes Tengah Malam!
-
Satu Desa di Sukabumi Bakal Diberi Obat Cacing, Menkes Budi: Balita Raya Meninggal Bukan Cacingan!
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
Pilihan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah