Suara.com - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi membagikan cerita saat dirinya bertemu dengan Joko Widodo (Jokowi).
Cerita tersebut dibagikan saat Lutfi menjabat sebagai Menteri Perdagangan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dalam sebuah video yang diunggah oleh kanal Youtube cah bumiratu, Lutfi tampak kagum saat bertemu Jokowi.
Pada saat itu, Jokowi masih memimpin Kota Solo. Lutfi tampak takjub saat pertama kali bertemu dengan Jokowi.
Dalam cerita tersebut, Lutfi membahas soal kepengurusan KTP. Dia mengatakan, Jokowi melakukan pelayanan dalam pengurusan KTP secara cepat.
"Satu yang saya inget sampai sekarang, pelayanan daripada KTP musti selesai dalam waktu yang ditunggu. Artinya mesti ditunggu, bisa jadi selesai," ujar Lutfi, dikutip Suara.com.
Lutfi pun mengatakan alasan Jokowi menyelesaikan pelayanan KTP dengan cepat. Hal itu dikarenakan masyarakat Kota Solo kebanyakan berasal dari pedagang.
"Jadi kalau dia tidak berdagang, tidak berusaha atau dia mesti nunggu satu harinya untuk membayar, mereka perlu waktu empat hari mengganti yang tidak dagang. Jadi harus selesai waktu itu juga," jelasnya.
Lebih lanjut, Lutfi menceritakan tentang pertemuannya dengan Jokowi di pesawat. Pada saat itu, Lutfi hendak kembali ke Jakarta.
Baca Juga: Menteri Baru Jokowi, Rocky Gerung: Ini Kabinet Kelurahan, Kabinet Mencekam
Saat duduk di kursi penumpang di bagian depan, tidak sengaja dia bertemu dengan Jokowi yang hendak pergi ke Jakarta.
Lutfi mengaku kaget lantaran Jokowi hanya seorang diri tanpa didampingi oleh ajudan.
"Dia langsung ke (kursi) belakang, bawa tas satu biji, nggak ada orang yang ngikutin. Sendirian," ungkap Lutfi.
Saat tiba di Jakarta, Lutfi dikejutkan dengan Jokowi yang sedang mengantre taksi di bandara.
Dia berpikir Jokowi akan dijemput. Tapi, ternyata Jokowi naik taksi. Hal ini membuat kaget sekaligus heran.
"Begitu dia keluar pesawat, saya tunggu. Kita jalan sama-sama dari koridor sampai keluar. Saya pikir ada yang jemput dong dari luar. Eh kawan ini antre taksi," katanya.
Berita Terkait
-
Pengusaha Sepatu Beri Pekerjaan Rumah untuk Mendag Muhammad Lutfi
-
Menteri Baru Jokowi, Rocky Gerung: Ini Kabinet Kelurahan, Kabinet Mencekam
-
Jokowi Larang Muhammad Lutfi Balik ke AS, Ternyata Ini Alasannya
-
Jokowi Melantik Enam Menteri Baru, Nitizen Cari Fadli Zon
-
DPR Harap Keberadaan Wamenkum HAM Bisa Bantu Yasonna Selesaikan RUU KUHP
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Nadiem Makarim Tersandung Skandal Laptop Chromebook, Begini Proses Pengadaan Barang Versi LKPP
-
Misteri Lawatan Trump ke Asia: Sinyal Kejutan dari Korut, Kim Jong Un Sudah Menanti?
-
Viral Pencurian Brutal di Lampu Merah Tanjung Priok, Sopir Pasrah Pilih Tak Keluar Truk
-
Gaza Butuh Rp116,3 Triliun untuk Pulihkan Layanan Kesehatan yang Hancur Total
-
Hadirkan Cahaya Bagi Warga Sabang Aceh, Ubah Gelap Jadi Harapan Baru: Kiprah PLN Peringati HLN ke-80
-
Cuaca Ekstrem dan Suhu Panas Landa Indonesia, Waspada di Tiga Provinsi Siaga
-
Momen Langka di Kuala Lumpur, Donald Trump dan Prabowo Subianto Hadiri KTT ASEAN
-
Heboh Emak-Emak di Sambas Diduga Nistakan Agama, Polres dan MUI Turun Tangan
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar,Giliran Jurnalis dan Atase di Malaysia 'Diinterogasi' KPK
-
Ungkap 38 Ribu Kasus Narkoba, Mahfud MD Puji Polri: Setiap Keberhasian Patut Diapresiasi