Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi orang yang pertama divaksinasi.
Jokowi mengatakan hal itu dilakukannya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa program vaksinasi Covid-19 yang ditetapkan pemerintah terjamin aman.
"Saya ingin tegaskan lagi nanti saya yang akan menjadi penerima pertama di vaksin pertama kali, hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman," kata Jokowi dalam video keterangan persnya dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
Lalu apakah para menterinya juga akan divaksin setelah Jokowi?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa Presiden Jokowi memiliki komitmen untuk divaksinasi pertama kali.
"Presiden berkomitmen untuk mendapatkan vaksin covid-19 pertama kali," ujar Wiku dalam jumpa pers, Kamis (24/12/2020).
Pernyataan Wiku tersebut menjawab pertanyaan awak media bahwa apakah para menteri akan divaksin juga Presiden Jokowi. Wiku menyebut komitmen tersebut dilakukan Jokowi agar dapat memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin aman digunakan.
"Agar dapat memberikan keyakinan kepada seluruh masyarakat, bahwa vaksin aman untuk digunakan untuk seluruh masyarakat Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Jokowi juga menetapkan bahwa vaksin Covid-19 akan digratiskan untuk seluruh masyarakat Indonesia. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk menanggung semua biaya dalam program vaksinasi untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pengamat Sebut 'Kemesraan' Kubu Jokowi-Prabowo Patut Masuk Rekor MURI
Seperti yang diberitakan sebelumnya, pemerintah Indonesia telah mendatangkan 1.2 juta kandidat vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi asal China, Sinovac, dan akan menyusul 1,8 dosis selanjutnya. 3 Juta vaksin ini rencananya akan disuntikkan ke tenaga kesehatan sebagai prioritas pertama.
Pemerintah juga telah menetapkan enam jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan dalam proses vaksinasi di Indonesia.
Keenam vaksin tersebut diproduksi oleh Bio Farma, Astrazeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNtech, dan Sinovac Biotech.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Refleksi Akhir Tahun Menag: Bukan Ajang Euforia, Saatnya Perkuat Empati dan Spirit Kebangsaan
-
Malam Tahun Baru di Jakarta, Dishub Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Ancol, Kota Tua, hingga TMII
-
Gubernur Banten: Tingkat Pengangguran Masih Tinggi, Penataan Ulang Pendidikan Vokasi Jadi Prioritas
-
Perayaaan Tahun Baru di SudirmanThamrin, Pemprov DKI Siapkan 36 Kantong Parkir untuk Warga
-
Kaleidoskop DPR 2025: Dari Revisi UU Hingga Polemik Gaji yang Tuai Protes Publik
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa