Suara.com - Indonesia Police Watch (IPW) menyebut ada dua kasus besar yang belum terselesaikan di akhir masa jabatan Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. Dua kasus itu disebut IPW akan menjadi utang yang bakal diwarisi kepada Kapolri baru.
Presidium IPW Neta S Pane mengemukakan dua kasus besar yang dimaksud, yakni kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tenggara yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora.
Sedangkan yang kedua, yakni kasus dugaan penyerangan terhadap anggota polisi hingga menewaskan enam laskar khusus pengawal Rizieq Shihab di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
"Kapolri baru akan mewarisi dua utang besar yang ditinggalkan Kapolri Idham Azis, yang tentunya tidak akan mudah untuk diselesaikan Kapolri baru," kata Neta kepada wartawan, Selasa (5/1/2021).
Menurut Neta, ketidakmampuan Polri dalam menuntaskan kasus pembunuhan satu keluarga di Sigi merupakan kegagalan Idham Azis selaku Kapolri yang juga mantan Wakil Kepala Densus 88. Padahal, Neta berujar terduga pelaku yang merupakan kelompok teroris MIT sejatinya hanya beranggotakan 14 orang.
"Tapi sudah 35 hari pelakunya belum juga tertangkap oleh jajaran kepolisian. IPW berharap menjelang detik detik pensiunnya Idham Azis sebagai Kapolri, kelompok Ali Kalora ini bisa ditangkap," ujar Neta.
"Agar mantan Kapolda Sulteng itu tidak meninggalkan utang kasus yang sulit diselesaikan oleh Kapolri penerusnya," imbuhnya.
Neta juga menilai kasus penyerangan anggota polisi hingga menewaskan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) juga tidak mudah diselesaikan. Terlebih, kekinian Komnas HAM masih terus melakukan investigasi dan mengumpulkan barang bukti terkait adanya dugaan pelanggaran HAM dalam kematian enam laskar FPI yang tewas tertembak tersebut.
"Kedua kasus ini menjadi warisan Idham Azis untuk Kapolri baru yang bukan mustahil bisa menjadi masalah baru yang rumit, yang membuat kepercayaan publik terhadap Polri makin negatif," katanya.
Baca Juga: Ruhut Sitompul Kritik Keras Amien Rais: Jangan Mendahului Presiden Jokowi
Atas hal itu, Neta pun mengharapkan kepada Kapolri baru nantinya dapat segera melakukan konsolidasi di internal Polri. Sehingga, Polri beserta jajarannya dapat fokus dalam penuntasan kedua kasus besar tersebut.
"Kapolri baru juga perlu melakukan berbagai pendekatan kepada tokoh tokoh masyarakat untuk membantu Polri menuntaskan warisan Idham Azis ini. Sehingga saat kasus ini dituntaskan, masyarakat benar benar percaya pada Polri bahwa kasus itu diselesaikan secara promoter," kata dia.
Kandidat Calon Kapolri
Presiden Joko Widodo alias Jokowi sebelumnya disebut-sebut telah mengantongi sejumlah nama calon Kapolri pengganti Idham Azis. Nama-nama tersebut nantinya akan diajukan Jokowi kepada DPR RI untuk selanjutnya dilakukan uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Hanya saja Moeldoko tidak menyebutkan siapa saja nama calon kandidat Kapolri yang telah dikantongi oleh Jokowi tersebut.
"Siapanya pasti sudah ada. Kebetulan tidak di kantong saya," ujar Moeldoko dikutip dari Antara di Jakarta, Senin (4/1) kemarin.
Berita Terkait
-
Jejak Emas Komjen Suyudi Ario Seto: Kepala BNN yang Masuk Bursa Calon Kapolri
-
Namanya Meroket di Bursa Calon Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Akhirnya Buka Suara: Tidak Benar!
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Pria Punya Selera! Begini Isi Garasi Duo Calon Kapolri Suyudi Ario Seto dan Dedi Prasetyo
-
Komisi III soal Isu Calon Kapolri: Wakapolri atau Suyudi, Kami...
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah
-
Misteri 3 Orang Hilang Pasca-Demo Agustus, Menko Yusril Turun Tangan, Keluarga Justru Belum Melapor
-
Total Tersangka Kerusuhan di Makassar Capai 53 Orang, Termasuk 11 Anak, Begini Nasibnya!
-
Raffi Ahmad Menolak Jadi Menpora RI
-
Kasus Haji Segera Ada Tersangka, Bagaimana Nasib Ustaz Khalid Basalamah usai Kembalikan Uang ke KPK?