Suara.com - Seorang bocah laki-laki dibunuh oleh ibu tirinya menggunakan selang, karena telat pulang ke rumah. Si ibu lantas berbohong bahwa anak tirinya meninggal karena positif covid-19.
Menyadur The Sun, Selasa (19/1/2021) korban yang diketahui sebagai Azzam Al Abdullah, ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Pirhasan, Turki.
Bocah berusia tujuh tahun tersebut dibunuh oleh ibu tirinya, Raasa Osman, yang berusia 27 tahun menggunakan selang.
Insiden pembunuhan tersebut terjadi di kota Konya sekitar pukul 01.30 pagi waktu setempat pada Maret tahun 2020.
Menurut media lokal, Osman membunuh Abdullah karena marah setelah dia pulang larut malam. Ia memukulinya menggunakan selang hingga bersimbah darah.
Pelaku juga diduga membantingnya beberapa kali hingga anak tirinya tersebut kehilangan kesadaran yang kemudian tewas.
Dia kemudian menuangkan air ke wajahnya dan meletakkannya di tempat tidur saat darah mulai mengalir dari mulutnya.
Ismail Al Abdullah selaku paman korban mengatakan kepada polisi bahwa Raasa mengungkapkan jika keponakannya meninggal karena Covid-19. Raasa juga meminta kepada Ismail untuk membantu segera menguburkannya.
"Ketika saya masuk, dia telah membungkus anak itu dengan selimut seolah-olah dia telah membungkus jasadnya. Dia tidak ingin ada yang tahu." ujar Ismail. "Raasa akan menguburkan keponakanku tanpa ada yang tahu." sambungnya.
Baca Juga: Tak Cuma Jokowi, Presiden Turki Erdogan Juga Disuntik Vaksin Sinovac
Setelah ditangkap, pelaku pertama kali memberi tahu polisi bahwa bocah lelaki itu pulang terlambat dengan memar di tubuhnya setelah bertengkar.
Menurut laporan, dia kemudian mengaku bahwa dia telah memukulinya dengan selang, tetapi mengatakan dia tidak berniat membunuhnya.
"Saya tidak melakukannya dengan sengaja. Saya tidak berniat membunuhnya. Saya memukulinya karena dia pulang terlambat dan saya tidak punya siapa-siapa untuk merawat saya di sini." ujar Raasa kepada hakim.
"Saya menuntut pembebasan saya." kekeh Raasa kepada hakim saat persidangan.
Penyelidikan mengungkapkan bahwa korban tinggal bersama ibu tiri dan saudara kandungnya dan dipaksa untuk memulung sampah untuk mendapatkan uang.
Paman anak laki-laki itu mengatakan ibu tirinya memaksanya untuk bekerja sepanjang waktu dan akan mengambil semua uang yang dia peroleh.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Ketua Majelis Hakim Heran, PT WKM Pasang Patok di Wilayah IUP Sendiri Malah Dituntut Pidana