Suara.com - Kepala Badan Pengelola Perbatasan, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Steven Maarisit, mengatakan pascagempa magnitudo 7,1 yang mengguncang timur laut Melonguane, komunikasi ke Kecamatan Nanusa terputus.
"Tidak bisa terhubung dengan sekretaris kecamatan yang ada di sana," sebut Maarisit melalui sambungan telepon, Kamis (21/1/2021).
Episenter terdekat menurut informasi yang didapatkan Maarisit, berada di Pulau Karatung dan Pulau Marampit.
"Tapi sampai sekarang belum bisa terhubung dengan pejabat yang ada di sana untuk mengetahui keberadaan pascagempa apakah terjadi kerusakan, termasuk bagaimana kondisi masyarakat saat ini ," kata dia.
Pejabat yang sempat delapan tahun menjabat Camat Pulau Miangas itu mengatakan, saat ini kondisi di Melonguane, ibu kota Kabupaten Kepulauan Talaud, sudah mulai berlangsung normal.
Goncangan gempa menurut dia, terasa sangat kuat sampai beberapa detik.
"Masyarakat berlarian keluar rumah, banyak yang panik ketika gempa berlangsung," ujarnya.
Saat ini BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud dan instansi terkait lainnya sementara mendata dan mengumpulkan informasi kerusakan pascagempa tersebut.
Sebelumnya, gempa dengan magnitudo 7,1 mengguncang kira-kira 134 kilometer timur laut Melonguane pukul 19:23:07 WIB pada kedalaman 154 kilometer.
Baca Juga: Gempa M 7,1 di Talaud Sulut, Lantai Tegel RSUD Mala Pecah
"Tidak berpotensi tsunami dan masih terus dianalisa," sebut Staf Operasional Stasiun Geofisika Winangun, Kota Manado, Nur Fitriani. [Antara]
Berita Terkait
-
Gempa M 7.6 Guncang Filipina, Peringatan Tsunami Memicu Evakuasi Massal!
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina, BMKG Minta Warga di Talaud Tetap Tenang: Semoga Tak Terjadi
-
Gempa M 7,6 Guncang Mindanao, Filipina Beri Peringatan Tsunami hingga ke Indonesia
-
Kepulauan Talaud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap