Suara.com - Efek libur panjang pada akhir 2020 menimbulkan dampak domino dalam pelayanan kesehatan pasien Covid-19.
Tingkat keterpakaian fasilitas dan layanan kesehatan di beberapa daerah di Pulau Jawa-Bali terus mengalami keterisian hingga lebih dari 70 persen.
Karena itu, pemerintah memutuskan melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat hingga 8 Februari 2021, karena penambahan kasus positif yang kian meningkat.
Bagaimana analisa perkembangan kasus Covid-19 di tujuh provinsi selama pelaksanaan PPKM?
Simak dalam dialog bertema “Covid-19 Dalam Angka: Evaluasi Perkembangan Kasus Covid-19 di 7 Provinsi Pelaksana PPKM” hari ini di Media Center Graha BNPB – Jakarta, pukul 13.00 WIB, secara live yang disiarkan melalui TV Pool dan Radio Pool dengan hak siar yang dapat dipakai untuk seluruh media.
Narasumber yang akan tampil dalam talkshow yaitu Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah.
Dua hal penting
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut dua cara yang harus dilakukan pemerintah bersama dengan masyarakat pasca-kasus positif Covid-19 di Indonesia tembus 1.012.350 orang pada Selasa (26/1/2021).
"Ada dua hal yang harus kita lakukan bersama-sama. Ada dua hal yang harus dikerjakan, kerja keras, sangat keras, dan ekstra keras bersama-sama," kata Budi Gunadi di kantor Presiden di Jakarta.
Baca Juga: Jokowi Disindir Soal Berduka dan Bersyukur: Jadi yang Benar yang Mana Pak?
Presiden Joko Widodo pada sore kemarin memanggil sejumlah menteri dalam rapat terbatas setelah jumlah orang terpapar Covid-19 di Indonesia menembus angka lebih dari 1 juta orang.
Kemarin terjadi penambahan kasus Covid-19 sebanyak 13.094 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.012.350 orang.
Terdapat penambahan pasien sembuh 10.868 orang, sehingga pasien sembuh menjadi 820.356 orang dan meninggal dunia bertambah 336 orang, sehingga menjadi 10.868 orang.
"Pertama untuk mengurangi laju penularan virus kita harus disiplin memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak. Ini sangat susah dan ini tidak bisa dilakukan seorang diri oleh pemerintah tanpa bersama-sama rakyat dan seluruh komponen bangsa membangun gerakan disiplin ini," kata Budi.
Budi mengatakan kehidupan masyarakat di Indonesia pasca dan sebelum pandemi akan berbeda.
"Kita harus memastikan, kita harus bekerja keras mengingatkan diri kita sendiri, mengingatkan teman-teman kita, mengingatkan keluarga kita dan seluruh rakyat yang ada di lingkungan kita agar kita disiplin protokol kesehatan, yaitu memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak kita patuhi," kata Budi.
Hal kedua yang harus dilakukan bersama-sama adalah melakukan testing, tracing dan isolasi mandiri.
"Ini tanggung jawabnya ada di Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa program testing dari rakyat yang diduga terkena, juga melakukan 'tracing' atau pelacakan terhadap kontak erat dari yang sudah positif dan harus menyiapkan tempat isolasi yang nyaman agar yang bersangkutan bisa sembuh tanpa menulari teman-teman yang lain," kata Budi.
Budi bertekad Kementerian Kesehatan akan bekerja sangat keras untuk memastikan bahwa program testing, tracing, dan isolasi bisa dilakukan dengan baik.
"Saya percaya bahwa seluruh rakyat Indonesia memiliki modal sosial yang sangat besar untuk bisa melakukan ini bersama-sama," kata Budi.
Ia berharap Indonesia dapat lebih baik pada masa mendatang. "Semoga Indonesia saat ini lebih baik dari Indonesia yang lalu dan semoga Indonesia di masa depan lebih baik dari Indonesia di masa kini," kata Budi.
Berita Terkait
-
Admedika Dalam Forum The Future of MedTech Conference: Transformasi Layanan Kesehatan
-
Ucapkan Selamat Pada Jokowi, Jenderal Gatot: Karena Sudah Merusak Negeri Ini
-
Rocky Gerung Ungkap Alasan Jokowi Tak Mempan Disembuhkan Dokter Kepresidenan
-
Gibran Rakabuming Raka Digugat Rp125 Triliun, Apakah Kekayaan Sang Wakil Presiden Cukup?
-
PSI Bongkar Upaya Adu Domba Jokowi-Prabowo: Dalang di Balik Kerusuhan Terungkap?
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus