Suara.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengingatkan media massa untuk mengusung nilai aktual, faktual dan akuntabel, dalam peringatan Hari Pers Nasional tahun 2021, Senin.
Menurut Johnny, hal tersebut penting dilakukan sebagai wujud peran media sebagai akselerator perubahan, sekaligus pilar utama demokrasi.
"Saya tentu berharap pada konvensi hari ini, rekan-rekan pers beserta seluruh insan media yang terkait dapat semakin memperkuat komitmen kita bersama sekaligus memperluas peran media dalam membangun media massa yang aktual, faktual dan tidak kurang juga harus akuntabel," ujar Johnny.
Saat ini, Johnny melihat pers didorong untuk turut bertransformasi dan terus beradaptasi dengan pesatnya perkembangan teknologi dari COVID-19 terhadap industri.
Kemajuan teknologi dan digitalisasi, lanjut Menkominfo, membuat cakupan pers serta media semakin luas, mengingat masyarakat yang semakin bergantung pada teknologi itu sendiri.
Di sisi lain, kebutuhan dan permintaan masyarakat terhadap akses informasi yang cepat dan gratis bahkan, turut meningkat dengan adanya digitalisasi.
Menurut Nielsen tahun 2020, jumlah pembaca online jauh melampaui pembaca media cetak -- 6 juta pembaca online dan 4,5 juta pembaca media cetak. Survei yang dilakukan Katadata dan Kominfo pada 2020 memperlihatkan dominasi media sosial sebagai kanal informasi yang paling dipercaya masyarakat.
Melihat fenomena tersebut, Menteri Johnny mengatakan pers dan media umumnya dituntut untuk mengubah proses pemberitaan menjadi semakin ringkas dan semakin efisien
Menurut Menteri Johny, kebangkitan media sosial sebagai media yang dipercaya masyarakat, dapat memantik isu-isu yang lain di masa depan, permasalahan hak cipta, hak reproduksi konten atau Publisher Rights, hal ini tentu perlu disikapi dengan bijak.
Baca Juga: Anies: Kalahkan Covid-19 Panggilan Sejarah Bagi Dunia Jurnalistik
"Meski digitalisasi membuat pers dan media membuat perubahan dalam berbagai proses yang ada, jangan sampai semangat untuk terus memberitakan informasi yang faktual, aktual dan akuntabel itu, dapat atau menjadi berubah," kata Johnny.
"Kita harus terus waspada atas infodemic yang mengisi ruang berita melalui post-truth, hoaks, disinformasi, misinformasi, fake news, dan lain sebagainya yang membingungkan masyarakat," dia melanjutkan.
Johnny mengatakan tantangan digitalisasi justru harus dilihat sebagai suatu peluang untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas mulianya insan pers dalam menyebarkan informasi, guna mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Terlepas dari tingkat persaingan yang luar biasa, terlepas dari disrupsi teknologi, terlepas dari COVID-19, pers tetap harus pada fungsi utamanya, mencerdaskan kehidupan bangsa," ujar Johnny.
Menurut Johnny, kerja bersama antara industri pers dan stakeholder dalam menciptakan tata kelola media yang tangguh sangat diperlukan, melalui upaya disertifikasi produk-produk media, intensifikasi kualitas produk-produk jurnalisme, serta ekstensifikasi faktor-faktor penting dalam industri pers dan media
"Hal tersebut harus terus kita upayakan agar industri pers dan media dapat selalu meningkatkan kualitasnya dan profesionalismenya," kata Johnny. [Antara]
Berita Terkait
-
Mohamed Salah Disebut Jadi Biang Masalah di Balik Melempemnya Florian Wirtz Bersama Liverpool
-
Duo Abroad Disebut Kunci Timnas Indonesia Pertahankan Emas SEA Games 2025
-
Media Inggris Sebut Ole Romeny Percikan yang Hilang di Oxford United
-
Vidi Aldiano Insecure Unggah Foto dan Video Terbaru di Sosmed, Tak Sanggup Dikomentari Netizen
-
Soroti Rumor Jesus Casas ke Timnas Indonesia, Media Irak: Dia Bisa Sukses dengan Mudah
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional