Suara.com - Tiga orang pendaki ulung dilaporkan meninggal dunia saat mencoba mencatatkan rekor dunia menggapai puncak Korakarum-2 setinggi 8.611 meter. Salah satu yang tewas adalah pendaki ternama asal Pakistan bernama Muhammad Ali Sadpara.
Melansir Anadolu Agency, Minggu (14/2/2021), ketiga pendaki tengah berupaya mencatatkan rekor bersejarah dengan mencapai puncak Korakarum-2 setinggi 8.611 meter (28.251 kaki), umumnya dikenal sebagai K-2, tanpa oksigen tambahan. Namun, mereka kehilangan kontak dengan base camp saat mereka hanya berjarak 411 meter dari puncak yang tertutup salju.
Dengan mengenakan peralatan pelindung lengkap untuk melindungi diri dari angin kencang dan salju yang lebat, Muhammad Ali Sadpara, bersama dua rekannya memulai upaya pendakian puncak gunung tertinggi kedua di dunia pekan lalu.
Atas insiden itu, anggota komunitas pencinta gunung di seluruh dunia pun menyampaikan doa mereka untuk keselamatan ketiga pendaki itu.
Namun, setelah operasi pencarian yang dimulai sejak 6 Februari, tim penyelamat akhirnya menyatakan bahwa ketiganya meninggal dunia.
Mereka kehilangan kontak hanya beberapa jam setelah rekan mereka dari Bulgaria, Atanas Skatov, jatuh ke jurang dan meninggal.
Sadpara yang lahir pada 1976 di sebuah desa terpencil di distrik Skurdu di wilayah Gilgit-Baltistan, menjadi satu-satunya orang Pakistan yang telah mendaki delapan puncak setinggi di atas 8.000 meter. Lima di antaranya di Pakistan, sedangkan tiga lainnya di Nepal.
Pada 2016, dia mendaki Nanga Parbat setinggi 8.126 meter (26.660 kaki), yang juga dikenal sebagai "gunung pembunuh", tanpa oksigen tambahan.
Bersama Alex Tixon dari Spanyol, dia berusaha mendaki puncak tertinggi di dunia, Everest, pada Januari 2019 tetapi harus turun karena kondisi cuaca buruk.
Baca Juga: Ketahuan Bohong, Tiga Pendaki India Dihukum karena Ngaku ke Puncak Everest
Menurut Karrar Haidri, sekretaris Alpine Club, organisasi pendaki gunung resmi negara itu, Sadpara berencana mendaki enam puncak yang tersisa agar bisa bergabung dengan "pendaki elit" yang berhasil mencapai semua 14 puncak tertinggi.
Sadpara Si Pendaki Ulung
Sadpara memulai kariernya pada awal 1990-an sebagai porter di ketinggian sedang. Tugasnya membawa beban pendaki gunung sampai ke base camp.
Pada 2005, dia menjadi porter di ketinggian tinggi, yang memungkinkannya mendaki hingga ke kamp terakhir.
Hanya setahun kemudian, dia menjadi bagian dari tim pendaki Geeshabroom-2, gunung tertinggi ke-13 di dunia dengan ketinggian 8.035 meter (26.362 kaki) yang terletak di Gilgit-Baltistan.
Sebelum menjadi pendaki gunung, dia adalah pemain gelandang terbaik di Government College Skurdu.
Berita Terkait
-
Ketahuan Bohong, Tiga Pendaki India Dihukum karena Ngaku ke Puncak Everest
-
Lihat Gunung Berapi Meletus Saat Mendaki, Wanita Ini Malah Kegirangan
-
Tegur Teman yang Ambil Duit Pasien, Perawat Dituduh Hina Islam dan Dianiaya
-
Gunung Erupsi, Pendaki Ini Sibuk Bikin Konten Sambil Kegirangan
-
Seorang Bocah 5 Tahun Terpergok Bawa Land Cruiser, Orang Tua Diburu Polisi
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!