Suara.com - Kim Jong Un mengatakan militer di negaranya sebagai lembaga kurang disiplin. Kritik itu dilayangkan saat ia mempimpin pertemuan Komisi Militer Pusat pada hari ini.
Menyadur Mirror Kamis (25/02), pemimpin Korea Utara itu menyerukan kontrol yang lebih ketat dan memperketat disiplin bagi pasukannya.
Ia juga menyarankan aturan yang lebih ketat untuk menangani serangkaian masalah yang berkaitan dengan aktivitas politik serta disiplin di jajaran pejabat militer.
Hal yang ia sebut sebagai revolusi disiplin di dalam tubuh militer ini akan menentukan masa depan tentara Korea Utara, entah itu membawa kegagalan atau sebuah kesuksesan.
Sebelumnya, Kim Jong Un menerapkan kebijakan baru selama lima tahun ke depan yang diungkapkan dalam kongres bulan lalu, termasuk peningkatan kekuatan militer serta pencegahan perang nuklir yang lebih besar.
Bulan lalu, pemimpin Korea Utara itu dengan bangga memamerkan senjata paling kuat di dunia dalam pawai militer terbesar di Korea Utara. Pengamat menduga itu adalah jenis rudal baru balistik jarak pendek.
"Senjata paling kuat di dunia, misil balistik peluncuran kapal selam, memasuki alun-alun satu demi satu, dengan kuat menunjukkan kekuatan angkatan bersenjata revolusioner," lapor KCNA.
Saat ini, Pyongyang sendiri sedang berada di bawah sanksi internasional karena program senjata nuklir dan rudal balistiknya yang kontroversial.
Baca Juga: Sempat Hilang Misterius, Istri Kim Jong Un Muncul Kembali di Pyongyang
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
Kebakaran Hebat di Penjaringan Saat Warga Terlelap, 5 Orang Luka dan Puluhan Rumah Hangus
-
Di KTT Perdamaian Gaza, Prabowo Dapat Pujian dari Donald Trump: Apa Katanya?
-
Agustina Wilujeng: Pemimpin untuk Semua Warga, Tanpa Memandang Latar Belakang
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN