Suara.com - Indonesia Corruption Watch (ICW) berharap proses penyelidikan Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah yang juga kader partai penguasa,Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), tidak dibumbui dengan kepentingan politik.
Lantaran itu, Wakil Koordinator ICW Agus Sunaryanto mengatakan, KPK harus memakai kacamata kuda dalam perkara ini.
“Selalu dalam proses penegakan hukum itu pasti nanti akan diwarnai isu kepentingan politik. Menurut saya, KPK sementara waktu pakai kacamata kuda saja dulu, berdasarkan bukti-bukti yang ada” katanya pada Sabtu (27/2/2021).
Namun, Agus mengatakan belum bisa berkomentar lebih banyak lagi. Namun kata dia, apapun status Nurdin, informasi darinya harus tetap digali.
“Apapun statusnya, apakah sebagai saksi atau tersangka. Nanti bisa bermanfaat bagi kasus ini. Lagi-lagi kita masih menunggu sebagai saksi atau tersangka” tersangka ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Suara.com, pada pukul 17.50 WIB Nurdin bersama lima orang lainnya masih menjalani pemeriksaan sejak tiba di Gedung Merah Putih KPK Jakarta sekitar pukul 09.45 WIB.
Dengan terjaringnya Nurdin dalam OTT KPK, menjadikan panjangnya daftar nama kader PDIP yang berurusan dengan lembaga antikorupsi ini.
Sebelumnya, Harun Masiku terkait kasus suap KPU, dan yang fenomenal mantan Menteri Sosial Juliari P Batubara terkait dugaan suap Bansos Covid-19.
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah ditangkap penyidik KPK atas dugaan kasus korupsi.
Nurdin Abdullah dijemput di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel Jalan Jendral Sudirman Kota Makassar sekitar pukul 03.00 Wita, Jumat (26/2/2021).
Baca Juga: Gubernur Sulsel Kena OTT, ICW: Kalau Terbukti Kita Apresiasi Langkah KPK
Selain Nurdin, petugas lembaga antirasuah tersebut juga mengamankan lima orang lainnya yang terdiri dari pejabat pemerintah Sulawesi Selatan dan pihak swasta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan