Suara.com - Ratusan pelayat membanjiri pemakaman seorang gadis cantik yang tewas saat menggelar aksi protes damai menuntut kudeta yang dilakukan militer Myanmar.
Menyadur Channel News Asia, Jumat (5/3/2021) Angel, juga dikenal sebagai Kyal Sin dimakamkan pada Kamis (4/3) dan dibanjiri ungkapan duka cita saat prosesi pemakamannya.
Angel ditembak di bagian kepala hingga tewas saat ikut aksi protes di kota Mandalay pada hari Rabu (4/3). Saat itu ia mengenakan kaus bertuliskan "Semuanya akan baik-baik saja".
Para pelayat, banyak dari mereka yang masih muda seumuran Angel, mendekat ke peti matinya dan menyanyikan lagu-lagu protes.
Para pelayat juga memberikan hormat tiga jari untuk menantang dan meneriakkan slogan-slogan menentang kudeta militer 1 Februari yang telah membuat negara itu kacau balau.
Angel adalah satu dari 38 demonstran yang tewas pada hari Rabu, menurut penghitungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pihak junta hingga kini belum memberikan tanggapan atas peristiwa tersebut.
Sai Tun (32), salah satu pelayat yang menghadiri pemakaman, mengatakan dia tidak bisa menerima apa yang terjadi padanya.
"Kami merasa sangat marah atas perilaku tidak manusiawi mereka dan pada saat yang sama sangat sedih," katanya kepada Reuters melalui telepon.
Baca Juga: Remaja Myanmar yang Ditembak Mati Saat Demo Dimakamkan Hari Ini
"Kami akan melawan kediktatoran sampai akhir. Kami harus menang." tegasnya.
Terlepas dari slogan di bajunya, Angel meninggalkan pesan yang ia kalungkan berisi rincian golongan darahnya, nomor kontak dan permintaan untuk menyumbangkan organnya jika dia meninggal.
Tulisan yang terpasang di kaus gadis 19 tahun tersebut dengan cepat menjadi viral di media sosial di antara para penentang kudeta.
Lebih dari 50 orang kini telah terbunuh saat militer berjuang untuk memaksakan otoritasnya, khususnya pada generasi yang telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir di bawah pemerintahan yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi.
Militer, yang memerintah selama hampir 50 tahun hingga mulai mundur dari politik satu dekade lalu, mengatakan pemilu yang dimenangkan Aung San Suu Kyi dengan telak pada November dinodai kecurangan. Komisi pemilihan menolak klaim tersebut.
Di pusat kota Monywa, keluarga dan teman-teman berduka atas kematian penyair muda TZ Win, yang juga terbunuh pada hari Rabu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?