Suara.com - Para demonstran di Myanmar kini menggunakan jemuran sarung dan pakaian dalam wanita untuk menghalau aparat yang diterjunkan junta, dalam taktik yang memanfaatkan takhayul.
Myanmar menjadi kacau sejak militer menahan sejumlah pemimpin dari kalangan sipil dan merebut kekuasaan pada 1 Februari.
Tindakan kalangan jenderal militer tersebut memicu aksi protes massa yang kemudian ingin dihentikan oleh junta dengan kekuatan yang semakin mematikan.
Aparat telah menggunakan gas air mata, granat kejut, peluru karet, dan terkadang bahkan peluru tajam untuk melawan pengunjuk rasa.
Tidak mau kalah, para demonstran kemudian merespons dengan taktik imajinatif mereka sendiri namun bersikeras tetap dalam koridor aksi damai.
Menyadur Bussines Times, Sabtu (6/3) taktik yang terbaru adalah dengan menggantung pakaian dalam wanita dan rok panjang yang menyerupai kain sarung - atau longyis - di tali jemuran di seberang jalan.
Menurut tradisi lama Myanmar, bagian bawah wanita dan pakaian yang menutupinya dapat menguras tenaga - yang dikenal sebagai "hpone" - dari pria.
"Jika mereka menggunakan longyi wanita, itu berarti hp mereka rusak," kata aktivis Thinzar Shunlei Yi kepada AFP.
Beberapa tentara tidak mau menyentuh pakaian wanita tersebut karena takut hal itu dapat merusak peluang mereka di garis depan.
"Ketika masyarakat menggantung longyi di atas tali, (polisi dan tentara) tidak bisa turun ke jalan, mereka tidak bisa menyeberanginya, dan mereka harus menurunkannya," kata Thinzar Shunlei Yi.
Wanita sekarang menggunakan takhayul sebagai strategi pertahanan. Tali jemuran yang menggantung longyis dan celana dalam kini menghiasi Kota Yangon.
Bukan cuma itu, dari kotapraja San Chaung yang ramai hingga pinggiran kota juga dihiasi dengan "jemuran" pakaian dalam wanita.
Sebuah potret yang dibagikan di Facebook menunjukkan seorang tentara berdiri di atas sebuah truk untuk memindahkan jemuran tersebut.
Beberapa longyis juga dipasang foto pemimpin junta Min Aung Hlaing, dalam taktik takhayul lebih lanjut. Pengunjuk rasa percaya itu bisa memperlambat pasukan keamanan yang enggan menginjak fotonya.
Bukan cuma itu, massa yang berunjuk rasa di Myanmar juga mengadopsi beberapa taktik yang dilakukan oleh demonstran prodemokrasi Hong Kong dan Thailand.
Berita Terkait
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
'Tangan Ikut Berlumuran Darah', Alasan Sipil ASEAN Tolak Komnas HAM Myanmar di Forum Jakarta
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Wawancara Eksklusif: Suara dari Myanmar Jurnalis Melawan di Tengah Represi
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Aset Sudah Disita tapi Belum Diperiksa, KPK Beri Sinyal Tegas untuk Ridwan Kamil
-
Indonesia Resmi Akhiri KLB Polio Tipe 2, Menkes Ingatkan Anak-anak Tetap Harus Vaksin Sesuai Usia
-
Jaga Warga Diperluas hingga Pedukuhan, Kapolri Tekankan Penyelesaian Masalah Lewat Kearifan Lokal
-
Polisi: Pelaku Ledakan SMAN 72 Pesan Bahan Peledak Online, Kelabui Ortu Pakai Alasan Eskul
-
Kapolri dan Sri Sultan Pimpin Apel Jaga Warga, Perkuat Keamanan Berbasis Komunitas di DIY
-
Grebek Jaringan Online Scam, Otoritas Myanmar Tangkap 48 WNI
-
Prabowo dan Dasco Bertemu di Istana: Bahas Kesejahteraan Ojol hingga Reforma Agraria
-
Bobby Nasution Tak Kunjung Diperiksa Kasus Korupsi Jalan, ICW Curiga KPK Masuk Angin
-
Kontroversi 41 Dapur MBG Milik Anak Pejabat di Makassar, Begini Respons Pimpinan BGN