Suara.com - Maestro Djoko Pekik dikabarkan mengalami kecelakaan hingga patah tulang. Kabar ini menyita perhatian publik. Terlepas dari kondisinya sekarang, menarik juga untuk diketahui profil Djoko Pekik, sang seniman asal Jawa Tengah yang dulu pernah menjadi anggota LEKRA.
Sebuah karya seni merupakan jejak abadi dari seniman yang membuatnya. Setiap seniman, baik terkenal ataupun tidak, pasti memiliki karya unik dan berkarakter. Djoko Pekik, mungkin nama ini tak lagi asing di kalangan pecinta seni lukis di tanah air.
Karya-karya Djoko Pekik yang memiliki nilai fantastis, dan sangat tersohor di dunia seni nasional menjadi incaran banyak kolektor. Kini, mari sedikit kita mengenal sang seniman dari Grobogan, Djoko Pekik. Berikut profil Djoko Pekik selengkapnya.
Profil Djoko Pekik
Djoko Pekik lahir di Grobogan, Purwodadi, Jawa Tengah, pada tanggal 2 Januari 1937. Ia merupakan anak seorang petani dan berasal dari keluarga kurang mampu.
Sebagai seorang anak desa, cita-cita Djoko Pekik cukup sederhana. Saat itu ia ingin menjadi Kepala Desa agar dapat menghidupi kedua orang tuanya, dan memiliki seperangkat gamelan.
Riwayat Pendidikan Djoko Pekik
Djoko Pekik sendiri di bangku pendidikan justru tak secermelang anak-anak lain. Pendidikan dasar yang gagal ia selesaikan menjadi cambukan pribadi untuknya.
Lalu pada tahun 1957 ia memutuskan masuk di Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta. Djoko Pekik berhasil lulus 5 tahun kemudian. Tentu saja, di masa itu, lulus dengan tempo secepat ini menjadi capaian tersendiri.
Baca Juga: Maestro Djoko Pekik Kecelakaan Hingga Patah Tulang, Ini Kondisinya Sekarang
Organisasi dan Capaian Djoko Pekik
Nama Djoko Pekik pernah tercatat sebagai anggota LEKRA, atau Lembaga Kebudayaan Rakyat yang pada saat itu berafiliasi dengan PKI. Pada saat peristiwa ‘pembersihan’ PKI di Indonesia, ia turut dijebloskan ke dalam tahanan di Wirogunan.
Meski demikian hal tersebut tak lantas menyurutkan jiwa seni yang telah mendarah daging. Terbukti pada tahun 1989 ia berpartisipasi dalam sebuah pameran lukisan di Amerika Serikat.
Berturut-turut setelahnya, karya yang dihasilkan turut terjual dengan nilai fantastis, sehingga mencuri perhatian banyak kolektor. Beberapa lukisan Djoko Pekik yang bernilai tinggi antara lain Berburu Celeng (1998), kemudian Ledak Gogik (2004), dan Pengamen Istirahat.
Jika Anda cukup aktif di dunia pameran seni rupa dan seni lukis, tentu judul Berburu Celeng tak akan asing. Pada tahun 1998, lukisan tersebut terjual dengan harga satu milyar rupiah.
Ya, pada tahun dimana Indonesia mengalami pergolakan besar, lukisan karyanya berhasil mencetak angka penjualan fantastis. Tentu saja kini lukisan tersebut tak akan dilepaskan dengan harga yang sama, mengingat nilai sejarah serta nilai seninya yang begitu tinggi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan