Suara.com - Polisi membubarkan puluhan mahasiswa yang menggeruduk Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat. Mereka dibubarkan lantaran menggelar aksi di malam hari.
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan berdasar aturan Undang-undang Nomor 9 Tahun 1998 aksi penyampaian pendapat tidak diperkenankan digelar malam hari. Terlebih, kata dia, kekinian masih dalam masa pandemi Covid-19.
"Kalau ada permasalahan diselesaikan dengan prosedur yang berlaku lah ya. Oleh karena itu sekarang kita bubarkan," kata Hengki kepada wartawan, Senin (15/3/2021).
Setelah diberikan penjelasan, kata Hengki, puluhan mahasiswa tersebut langsung membubarkan diri. Dia mengklaim situasi telah kondusif.
"Enggak dibawa kemana-mana mereka bubar masing-masing," katanya.
Geruduk
Puluhan massa yang mengatasnamakan mahasiswa sempat menggeruduk Kantor DPP Partai Demokrat bada magrib tadi. Mereka mengoyak-ngoyak pagar dan memaksa masuk untuk bertemu Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY.
Video kericuhan tersebut salah satunya diunggah oleh akun YouTube 'Semut Rang-rang' berjudul 'KANTOR DEMOKRAT DI GERUDUK.. SEDANG BERLANGSUNG'.
Dalam video berdurasi 5 menit 21 detik itu terlihat petugas kemanan Kantor DPP Partai Demokrat tampak menghalau massa yang hendak masuk ke dalam.
Baca Juga: Demokrat: Kantor Kami Tak Digeruduk, Itu Mahasiswa Gelar Mimbar Demokrasi
Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo membenarkan adanya peristiwa itu. Menurut Sambodo, jalan disekitar Kantor DPP Partai Demokrat sempat dialihkan akibat adanya peristiwa tersebut.
"Tadi sempat ditutup, paling enggak sampai setengah jam," kata Sambodo saat dikonfirmasi.
Adapun, Sambodo menyampaikan bahwa situasi lalu lintas di sekitar lokasi kekinian telah kondusif. Meskipun sejumlah massa yang diprakirakan berjumlah 50 orang itu masih bersiaga di sekitar lokasi.
"Massa masih ada, tapi nggak ribut. Sekitar 50an lah itu," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan