Suara.com - Kerajaan Inggris menyewa firma hukum eksternal untuk menyelidiki kasus penindasan yang dilaporkan dilakukan oleh Meghan Markle pada salah satu staf istana.
Menyadur CNN Selasa (16/03) hal ini dilakukan sebagai bukti bahwa Kerajaan Inggris menganggap serius tudingan itu.
"Komitmen kami untuk melihat keadaan di sekitar tuduhan dari mantan staf Duke dan Duchess of Sussex sedang diajukan tetapi kami tidak akan memberikan komentar publik tentang hal itu," jelas juru bicara Istana Buckingham.
"Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil."
Rencana menyewa firma hukum untuk menyelidiki laporan itu sangat kontras dengan tuduhan rasisme dilontarkan Meghan Markle. Keluarga kerajaan akan menyimpan rapat kasus ini di rumah.
Hingga berita ini ditayangkan, belum diketahui nama firma hukum yang disewa oleh keluarga kerajaan.
Pasangan Sussex tidak berkomentar terkait isu penindasan ini, tapi juru bicara mereka menolak tuduhan fitnah yang dilontarkan oleh 'The Times'.
Mereka mengatakan tuduhan itu sebagai kampanye kotor berdasarkan informasi yang menyesatkan dan berbahaya. "Kami kecewa melihat The Duchess of Sussex difitnah oleh media."
Perang antara Kerajaan Inggris dengan Meghan Markle meletus saat pasangan Sussex mengungkapkan sisi gelap istana pada Oprah Winfrey, meskipun sebelumnya mereka sudah mengindikasikan hubungan yang tak harmonis.
Baca Juga: Meghan Markle Dilarang Cari Bantuan Profesional untuk Kesehatan Mentalnya
Dalam wawancara itu, Meghan mengatakan ada kekhawatiran dan percakapan di lingkungan istana tentang seberapa gelap warna kulit bayi mereka saat Archie masih dalam kandungan.
Istana Buckingham mengatakan tuduhan rasisme itu mengkhawatirkan dan akan ditangani secara pribadi oleh keluarga.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik