Suara.com - Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyambut baik dicabutnya limbah batu bara jenis Fly Ash Bottom Ash (FABA) dari kategori Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
Kepala Pusat Penelitian Metalurgi dan Material LIPI Nurul Taufiqurochman yang menyebut kalau FABA memiliki kandungan yang bermanfaat.
Nurul mengungkapkan bahwa kandungan yang terkandung dalam FABA itu serupa dengan tanah lempung. Silika menjadi kandungan terbanyak dalam FABA kerap digunakan sebagai pupuk.
"Silica itu dari 35 persen sampai 60 persen bahkan kandungannya, itu bagus makanya dipakai untuk remediasi untuk pupuk tanaman dan sebagainya," kata Nurul dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (16/3/2021).
Selain silica, FABA juga mengandung alumina dan magnesium yang bagus untuk tanaman. Sementara kandungan lainnya yang ditemukan juga ialah besi oksida, fosfor, kalium dan natrium yang juga baik untuk tanaman.
Keputusan pemerintah untuk menarik FABA dari kategori limbah B3 dianggapnya sebagai keputusan yang tepat. Pasalnya, Nurul menyebut kalau tidak ada pengkajian di dunia yang menunjukan FABA sebagai limbah B3.
"Paling limbah biasa yang perlu penanganan khusus, yang mengkategorikan B3 itu ya sedikit, paling satu atau dua. Itu pun kami belum menemukan, ya," ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Dosen Teknik Lingkungan FST Universitas Airlangga, Nita Citrasari juga menyambut baik dengan dicabutnya FABA dari kategori B3. Akan tetapi, ia khawatir dampak ke depannya akan ada penggunaan FABA secara berlebihan.
"Hanya tetap hati-hati nanti sebab kita berpikir bahwa kesimpulannya selama ini FABA di Indonesia sudah mendekati 10 juta ton," katanya.
Baca Juga: Hantam Pohon, Truk Batu Bara Hancur di Kota Padang
"Di PLTU sudah banyak, kami dari lingkungan memfungsikan kontrol jadi tidak serta merta telah keluar dari B3, tetap harus dikontrol," tutupnya.
Berita Terkait
-
Bahlil Sebut Dua Investor Kepincur Garap Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME
-
PTBA Jajal Peluang Gandeng China di Proyek DME usai Ditinggal Investor AS
-
PTBA Tawarkan Briket Tanpa Asap Sebagai Solusi Masak Murah Menu MBG
-
PTBA: Proyek DME Mulai 2026, Butuh Rp 40 Triliun untuk Bangun Pabrik
-
Kuasai 45 Persen Ekspor, Bahlil Ingin RI Ikut Andil Tentukan Harga Batu Bara
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- Sabrina Chairunnisa Ingin Sepenuhnya Jadi IRT, tapi Syaratnya Tak Bisa Dipenuhi Deddy Corbuzier
Pilihan
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
Terkini
-
Sopir Angkot Cegat Mikrotrans JAK41 di Velodrome, Dishub DKI Janji Evaluasi Rute
-
Ratusan Warga Prasejahtera di Banten Sambut Bahagia Sambungan Listrik Gratis dari PLN
-
Hasto PDIP: Ibu Megawati Lebih Pilih Bendungan dan Pupuk Daripada Kereta Cepat Whoosh
-
Putri Zulkifli Hasan Sambut Putusan MK: Saatnya Suara Perempuan Lebih Kuat di Pimpinan DPR
-
Projo Tetapkan 5 Resolusi, Siap Kawal Prabowo hingga 2029 dan Dukung Indonesia Emas 2045
-
Budi Arie Bawa Gerbong Projo ke Gerindra? Sinyal Kuat Usai Lepas Logo Jokowi
-
Cinta Terlarang Berujung Maut, Polisi Tega Habisi Nyawa Dosen di Bungo
-
Dua Tahun Lalu Sakit Berat, Kini Adies Kadir Didoakan Kembali di Majelis Habib Usman Bin Yahya
-
Makna Arahan Mendagri Tito Karnavian Soal Dukungan Pemda Terhadap PSN
-
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Wafat, Akhir Perjalanan Sang Pemersatu Takhta Mataram