Suara.com - Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Soumya Swaminathan, mengatakan bahwa vaksin Covid-19 baru, termasuk yang tidak memerlukan jarum dan dapat disimpan di suhu kamar, mungkin siap digunakan pada akhir tahun ini atau tahun depan.
Dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Bloomberg, Soumya menyebut, sebanyak enam hingga delapan vaksin baru kemungkinan dapat segera menyelesaikan studi klinisnya dan menjalani tinjauan peraturan di akhir tahun.
“Kami sangat senang dengan vaksin yang kami miliki,” kata Soumya.
“(Namun), kami bisa meningkatkan lebih lanjut. Saya pikir, memasuki tahun 2022, kita akan segera melihat munculnya vaksin yang lebih baik,” tambahnya.
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan Bloomberg, sebanyak 122 negara diketahui sudah mulai menerapkan vaksinasi kepada populasinya, sementara dunia saat ini membutuhkan lebih banyak vaksinasi, terutama karena perkembangan virus varian baru Covid-19 yang semakin berbahaya.
Nantinya, disebutkan, vaksin-vaksin baru ini akan menambah daftar 10 vaksin yang telah ada sebelumnya yang sudah terbukti bekerja dalam satu tahun terakhir semenjak pandemi.
Lebih dari 80 kandidat vaksin dikabarkan tengah dipelajari pada manusia, meskipun sebagian masih dalam tahap awal pengujian dan memiliki kemungkinan ketidakberhasilan.
Sudah Ada Sebelumnya
Vaksin tanpa menggunakan jarum suntik sebenarnya telah banyak dikembangkan di berbagai penelitian. Penyuntikan obat tanpa jarum sendiri sudah ada sejak tahun 1930-an yang dikenal dengan sistem injeksi bebas jarum (NFIS). Sistem ini ditemukan pertama kali oleh Marshall Lockhart.
Baca Juga: Tanggapan WHO Soal Penangguhan Vaksin AstraZeneca di Beberapa Negara
Awalnya, injeksi bebas jarum dirancang untuk memecahkan masalah yang ditimbulkan karena jarum konvensional, seperti banyaknya jumlah antibiotik yang diresepkan setelah penyuntikan. Maka melalui sistem ini, pemberian obat kepada pasien diharapkan akan lebih aman, lebih murah, lebih cepat tersalur, dan mengurangi jumlah antibiotik.
Untuk vaksinasi, sistem ini tentu menjadi alternatif bagi para pasien yang takut terhadap jarum suntik. Dengan hadirnya berbagai jenis vaksin seperti nasal spray, nanopatch, tetes mulut, pil/tablet, serta denyut listrik, masyarakat dapat dengan mudah menerima vaksin dengan minim rasa sakit.
Uji Coba Global
Melansir Bloomberg, Soumya Swaminathan mengatakan, peluncuran vaksin yang aman dan efektif ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana uji klinis vaksin dilakukan secara efisien dan etis. Ia menjelaskan, nantinya plasebo yang ada akan diganti dengan vaksin "standar emas". Penggantian ini dilakukan karena menurutnya pemberian plasebo kepada masyarakat merupakan hal yang tak lagi etis.
Sementara itu, salah satu pendekatan yang kini tengah dieksplorasi WHO yaitu membandingkan tiga atau empat kandidat vaksin secara bersamaan dengan plasebo. Soumya menyebutkan, desain penelitian serupa digunakan untuk menguji efektivitas terapi obat untuk Covid-19. Peserta uji coba akan memiliki peluang sebesar 80 persen untuk menerima vaksin percobaan serta hanya 20 persen yang kemungkinan mendapatkan plasebo.
“Kami sekarang sedang berdiskusi dengan beberapa perusahaan yang sedang mengembangkan vaksin untuk melihat apakah kami dapat meluncurkan sesuatu seperti ini pada platform uji coba global,” kata Soumya.
Berita Terkait
-
Suho EXO Bahas Patah Hati dan Perpisahan di Lagu Solo Terbaru 'Who Are You'
-
The Spy Who Dumped Me: Ketika Mila Kunis Jadi Mata-Mata Dadakan, Malam Ini di Trans TV
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
Ulasan Novel The Woman Who Met Herself: Sebuah Identitas dan Penyesalan
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan