- Erros Djarot mengungkapkan Taufiq Kiemas adalah sosok paling gigih mendorong Megawati ke kepemimpinan politik.
- Erros menilai karakter Megawati yang "puritan" dan keras kepala merupakan keunggulan penting dalam politik.
- Peran Erros Djarot adalah sebagai "pengasah pisau" untuk mempertajam insting dan mengisi kekurangan Megawati.
Suara.com - Budayawan sekaligus politisi senior Erros Djarot kembali membuka tabir sejarah perjalanan politik Megawati Soekarnoputri dalam sebuah wawancara di kanal YouTube Total Politik.
Erros secara blak-blakan menyebut sosok yang paling berambisi dan gigih mendorong Megawati ke tampuk kepemimpinan bukanlah dirinya, melainkan mendiang Taufiq Kiemas.
"Saya bukan yang meyakinkan karena yang eager (bersemangat) itu Mas Taufiq. Jadi, Mbak Mega harusnya berterima kasih banyak sama Mas Taufiq. Kalau saya kan hanya menjalankan tugas," ungkap Erros, dikutip Selasa (30/12/2025).
Erros menjelaskan bahwa meskipun Megawati memiliki keinginan untuk berbuat sesuatu sebagai putri Bung Karno yang kala itu disingkirkan oleh rezim, gairah (passion) politik yang lebih besar justru dimiliki oleh Taufiq Kiemas.
Ia menilai Taufiq merupakan motor penggerak utama di balik layar.
Menurut Erros, situasi politik saat itu membutuhkan figur yang sangat spesifik dan hanya ada pada diri Megawati.
"Tapi ternyata, satu kemenangan Mbak Mega adalah kita memerlukan figur seperti dia," jelasnya.
Ia menuturkan bahwa keunggulan Megawati terletak pada karakternya yang "puritan" dan cenderung "keras kepala".
Erros menganalogikan Megawati sebagai sosok yang berani melangkah di tengah ketidakpastian politik tanpa rasa takut yang berlebihan.
Baca Juga: Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
"Mbak Mega memang lebih puritan, ingin memperjuangkan sesuatu berdasarkan apa yang dia yakini. Dia itu seperti orang yang berani masuk ke kamar gelap. Kalau orang banyak pertimbangan biasanya takut ada setan atau apa, tapi dia jalan saja," tambah Erros.
Mengenai perannya sendiri dalam membentuk citra dan kekuatan politik Megawati, Erros merendah dengan menyebut dirinya hanya sebagai "pengasah pisau".
Ia mengaku bertugas mempertajam insting politik Megawati serta mengisi kekurangan yang ada agar siap menghadapi tantangan zaman.
"Tugas saya kan memperuncing itu. Bagaimana kayak ada pisau, pisau ini tidak akan mungkin menembus kalau tidak diasah. Saya cuman mengisi apa yang kurang dari Mbak Mega saja," pungkasnya.
Pernyataan Erros tersebut memberikan perspektif baru bagi publik mengenai dinamika internal keluarga dan lingkaran terdekat Megawati saat merintis karier politik pada masa awal PDI Perjuangan hingga menjadi tokoh sentral politik nasional.
Reporter: Safelia Putri
Berita Terkait
-
Begini Kata Hasto Soal Sejumlah Ketua DPD PDIP Masih Rangkap Jabatan di Partai
-
Waketum PAN Sebut Pilkada Lewat DPRD Layak Dipertimbangkan: Bisa Tekan Politik Uang dan Dinasti
-
Dari Harga Beras hingga Jam Kerja: Semua Berawal dari Keputusan Politik
-
Rakernas PDIP Januari 2026, Hasto: Lingkungan dan Moratorium Hutan Akan Dibahas
-
Soal Adanya Pengibaran Bendera GAM, PDIP Beri Pesan: Jangan Campuradukkan Politik dalam Bencana
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Menkeu: Ada Rp1,51 Triliun Siap Pakai untuk Pemulihan Bencana, BNPB Segera Ajukan Sebelum Hangus!
-
KSAD Ungkap Perjuangan TNI Kerja 24 Jam di Aceh: Pakai Dana Swadaya, yang Penting Jalan Tersambung!
-
Malioboro Bakal Disterilkan, Polisi Siapkan Rekayasa Lalin di Tugu Jogja saat Malam Pergantian Tahun
-
Menhub Pastikan Bandara dan Pelabuhan Aceh Aman, Tapi Jalur Kereta Api Rusak Parah Disapu Air
-
Menteri PU Percepat Pemulihan Aceh: Kerja 24 Jam, Program Padat Karya, hingga Pembangunan Bendungan
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
-
Gaji Sopir MBG Lebih Tinggi dari Guru Honorer, JPPI: Lebih Rasional Jadi Sopir!
-
Jembatan Bailey Lawe Mengkudu Fungsional, Akses Gayo Lues-Aceh Tenggara Kembali Lancar
-
Dilema PDIP dan Demokrat: Antara Tolak Pilkada Lewat DPRD atau Tergilas Blok Besar
-
689 Polisi Dipecat Sepanjang 2025, Irwasum: Sanksi Adalah 'Gigi' Pengawasan