News / Nasional
Selasa, 30 Desember 2025 | 13:05 WIB
Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi. (tangkap layar)
Baca 10 detik
  • Bupati Aceh Tamiang meminta alat berat segera untuk membersihkan lumpur yang menutupi 216 desa pascabanjir bandang.
  • Target pembersihan lumpur di lahan pertanian seluas 8.000 hektare harus selesai dalam satu bulan ke depan.
  • Pemerintah daerah mengusulkan bantuan sembako enam bulan bagi 313.245 jiwa serta jembatan darurat.

Suara.com - Bupati Aceh Tamiang, Armia Fahmi, menyampaikan permohonan mendesak terkait kebutuhan alat berat untuk memulihkan 216 desa yang terdampak banjir bandang.

Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan Pascabencana DPR RI di Aceh, Selasa (30/12/2025).

Dalam paparannya, Armia menekankan bahwa keberadaan alat berat dalam jumlah banyak sangat krusial untuk membersihkan sisa-sisa lumpur yang masih mengepung pemukiman dan lahan produktif milik warga.

"Sekarang ini masalahnya adalah di desa-desa, kami perlu alat berat yang banyak mungkin Bapak. Karena saat kita sudah mempunyai 216 desa, semuanya sasarnya ada lumpur," ujar Armia di hadapan jajaran pimpinan DPR RI dan kementerian terkait.

Ia menargetkan proses pembersihan lumpur ini dapat selesai dalam waktu satu bulan ke depan.

Menurutnya, percepatan ini sangat penting agar masyarakat bisa kembali beraktivitas secara normal, terutama di sektor ekonomi dan pertanian yang menjadi tulang punggung wilayah tersebut.

"Maka lumpur-lumpurnya apabila kita segera selesaikan dalam waktu mungkin satu bulan ini, mungkin alhamdulillah masyarakat bisa agak aman dalam mereka menjalani suatu kegiatan-kegiatan baik itu untuk perekonomian maupun pertanian," katanya.

Armia kemudian membagikan cerita menyentuh sekaligus memprihatinkan mengenai semangat para petani di Aceh Tamiang.

Kementerian PU terus mengebut perbaikan jalan di Aceh Tamiang. [Suara.com/ M. Aribowo]

Meski lahan pertanian seluas 8.000 hektare lebih tertimbun lumpur pekat akibat banjir bandang, para petani memilih untuk tidak menyerah dan tetap turun ke sawah.

Baca Juga: Terima Bantuan Dari 'Langit', Warga Desa Ekan Aceh Berikan Durian ke TNI AU

"Karena terus terang saja 8.000 hektare lebih sawah kami semua tertimbun lumpur, tetapi ada petani nekat di atas lumpur tersebut, dia pun tetap menanam padi. Kita melihat bagaimana hasilnya," ungkap Armia.

Selain masalah lahan pertanian, Bupati juga melaporkan lumpuhnya akses transportasi akibat rusaknya empat jembatan utama.

Ia berharap pemerintah pusat melalui Satgas DPR RI dapat memberikan solusi cepat, termasuk pembangunan jembatan darurat sebagai urat nadi akses warga menuju perkotaan.

Untuk menjamin keberlangsungan hidup warga selama masa pemulihan yang sulit ini, Pemkab Aceh Tamiang juga tengah mengusulkan bantuan sembako selama enam bulan ke depan bagi 313.245 jiwa penduduknya.

"Mudah-mudahan mohonnya bisa untuk dikabulkan, karena ini merupakan tanggung jawab kita sebagai pemerintah," pungkasnya.

Load More